WahanaNews.co | Dalam upaya pemanfaatan energi surya yang melimpah,
pemerintah menjadikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat sebagai
pilihan sumber energi bagi daerah terdepan dan terluar Indonesia yang belum
terjangkau jaringan listrik.
Salah
satunya pembangunan PLTS untuk Pos Jaga Batas Negara TNI yang dilakukan oleh
Kementerian ESDM melalui pendanaan APBN tahun 2019 dan telah beroperasi awal
tahun 2020 ini.
Baca Juga:
PLN dan Pemkot Operasikan SPKLU Khusus Angkot Berbasis Listrik di Kota Bogor
Tercatat
22 PLTS pos jaga perbatasan telah beroperasi, tersebar di Provinsi Kalimantan
Barat dengan 5 PLTS Terpusat, Kalimantan Utara ada 5 PLTS Terpusat, Papua 9
PLTS Terpusat, dan Papua Barat 3 PLTS Terpusat.
Dana
APBN yang digelontorkan untuk melakukan pembangunan 22 PLTS tersebut sebesar Rp
30,57 miliar.
Tim
Teknis Direktorat Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE Kementerian
ESDM bersama Tim Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan diterjunkan untuk
memeriksa secara langsung penyelesaian dan pemeliharaan PLTS di pos jaga TNI
Indonesia-Papua Nugini, yang berada di provinsi Papua, Selasa (17/11/2020) hingga Sabtu (21/11/2020).
Baca Juga:
PLN dan Kementerian ESDM Cek Kesiapan SPKLU di Banten untuk Kelancaran Layanan Arus Mudik
Dua
tim dibagi untuk melakukan pengecekan, tim darat dan tim udara. Tim darat
memeriksa PLTS di 4 lokasi yakni di Pos Jaga Kalibom, Kalilapar, Yabanda, dan
KM 140. Sementara tim udara menjangkau 5 pos jaga lainnya yang berlokasi di
Oksibil, Kiwirok, Okbibab, Somografi dan Tatakra. Sebanyak 8 PLTS berkapasitas
5 kiloWatt peak (kWp), sementara 1 pos yakni Pos Jaga KM 140 berkapasitas 10
kWp.
Menurut
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM
Agung Pribadi, kehadiran PLTS di pos jaga TNI ini diharapkan pos-pos jaga batas
negara ini dapat mandiri dalam penyediaan energi tanpa harus bergantung pada
suplai bensin atau diesel yang selama ini digunakan.
Tak
hanya bermanfaat bagi anggota TNI, kehadiran listrik di pos jaga TNI ini
bermanfaat bagi warga setempat yang belum menikmati aliran listrik.