WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah akan kembali melanjutkan program bantuan pangan berupa beras 10 kilogram untuk 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, sebelumnya telah menyatakan bahwa program ini akan dilanjutkan pada Januari hingga Februari 2025.
Baca Juga:
Pemkab Sidoarjo Salurkan Bantuan Beras 10 Kilogram kepada 778 Keluarga Penerima Manfaat
"Sudah disepakati dalam rapat terbatas bahwa bantuan pangan sebanyak 160.000 ton per bulan untuk Januari-Februari akan didistribusikan oleh Perum Bulog," ujar Menko Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), usai rapat di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Zulhas juga menambahkan bahwa durasi program ini akan diperpanjang hingga empat bulan tambahan, menjadi total enam bulan. "Empat bulan tambahan ini akan diputuskan setelah melihat jadwal panen dan musim paceklik, agar tidak mengganggu harga di pasaran," jelasnya.
Menurutnya, pemerintah akan melakukan rapat koordinasi bersama Menteri Pertanian dan pihak terkait untuk menentukan waktu penyaluran tambahan empat bulan tersebut.
Baca Juga:
Kemendes PDTT Salurkan BLT-DD Rp15,23 Miliar ke 190 Desa di Kubar
"Kita akan lihat jadwal panen dan situasi kemarau, baru diputuskan kapan beras akan dibagikan," tambahnya.
Sementara itu, Arief menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari kebijakan ekonomi yang ditujukan untuk memberikan bantalan kepada masyarakat berpendapatan rendah sekaligus menjaga stabilitas sektor hulu dan hilir pangan.
"Penerima bantuan fokus pada desil 1 dan 2, termasuk perempuan kepala keluarga miskin serta lansia tunggal. Data penerima diambil dari Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang dikelola oleh Kementerian PPN/Bappenas," jelas Arief.
Sebanyak 15,6 juta penerima dari desil 1 dan 2, serta 400 ribu perempuan kepala keluarga miskin dan lansia tunggal, akan mendapatkan bantuan ini.
Total beras yang akan didistribusikan selama enam bulan mencapai 960 ribu ton, sesuai arahan dalam rapat terbatas, kata Arief.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]