WahanaNews.co | Komisi IV DPR segera membentuk panitia khusus (pansus) untuk mengawal sekaligus mengawasi program food estate, lantaran ditemukan banyak data palsu dalam proyek itu.
Ketua Komisi IV DPR Sudin mengungkapkan food estate merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) yang gagal mencapai target.
Baca Juga:
Terkait Penyidikan Kasus korupsi Truk, KPK Panggil Pegawai Basarnas dan BPN
"Kami komisi IV sudah menyiapkan panja food estate, bahkan beberapa teman-teman mengusulkan dibikin pansus karena di situ banyak data yang palsu," ujar Sudin dalam rapat kerja Komisi IV DPR, Senin (16/1).
Menurutnya, data produksi yang disampaikan Kementan tidak sinkron dengan keadaan stok beras di lapangan. Maka dari itu, Komisi IV meminta Kementan memperbaiki data produksi pangan.
Pasalnya, produksi beras dan pangan lainnya di lapangan tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional sehingga pemerintah terpaksa mengeluarkan kebijakan untuk impor.
Baca Juga:
ATR/BPN Muna Barat Gelar Deklarasi Tuntaskan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap 2025
"Komisi IV meminta pembenahan data produksi dan stok beras. Untuk kepentingan kebijakan pangan nasional," ujar Sudin.
Menurutnya, pembangunan pertanian masih menghadapi masalah klasik, bahkan menunjukkan keadaan semakin memburuk. Salah satu indikatornya ditunjukkan dengan impor beras dan meningkatnya impor komoditas pangan lain.
Melansir CNN Indonesia, secara khusus, Komisi IV menyoroti lemahnya koordinasi yang dilakukan sekretaris jenderal (Sekjen) Kementan, termasuk Bulog dan Badan Pangan Nasional (BPN).
Selain itu, Sudin melihat sekjen kerap menyampaikan data dan informasi yang tidak sesuai.
"Saya sudah capek melihat kebohongan-kebohongan yang dilakukan oleh Sekjen ini," ujar Sudin. [eta]