WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno mengungkapkan bahwa meskipun angka pemudik sepeda motor terus meningkat setiap tahunnya, masyarakat kini mulai beralih ke transportasi umum seperti kereta api dan bus.
Berdasarkan proyeksi yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, pada tahun 2024, jumlah pemudik sepeda motor tercatat 31,12 juta orang atau sekitar 16 persen dari total pemudik.
Baca Juga:
Jusuf Hamka Siap Gratiskan Tol Cisumdawu saat Arus Balik Pemudik
Di sisi lain, kereta api dan bus antar kota semakin populer, memberikan bukti bahwa masyarakat sudah mulai mengutamakan kenyamanan dalam perjalanan mudik.
Oleh sebab itu, Joko berharap ini menjadi salah satu pertimbangan agar Mudik Motor Gratis (Motis) yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dihilangkan karena faktor keselamatan.
Menurutnya, sepeda motor tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh, apalagi untuk perjalanan mudik yang memakan waktu berjam-jam.
Baca Juga:
PELNI Dukung Penuh Tiket dan Mudik Gratis untuk Lebaran 2025
Terlebih lagi, angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor tetap tinggi dipicu pengendara mengalami kelelahan, risiko hipotermia, serta paparan polusi.
"Hal ini tentu membahayakan keselamatan pengendara, terutama anak-anak yang sangat rentan dalam perjalanan mudik menggunakan sepeda motor," ujar Djoko dikutip dari Merdeka.com, Minggu (23/2/2025).
Dengan demikian, Djoko kembali mengusulkan agar program mudik gratis sepeda motor melalui Mudik Motor Gratis (Motis), dihapus. Bahkan, kontribusi pengurangan jumlah pemudik sepeda motor masih sangat kecil, yakni kurang dari 1 persen dari total pemudik sepeda motor. Sehingga jumlah kuota Motis tidak sebanding dengan total pemudik sepeda motor setiap tahunnya.