WahanaNews.co | Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas
meyakini, perekonomian Indonesia pulih di kisaran 5 persen pada 2021.
Ekonomi Indonesia diperkirakan pulih
dengan kurva V Shape ke kisaran 4,5 - 5,5 persen.
Baca Juga:
Percepat Pembangunan di Papua, Begini Rencana Jokowi
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Amalia
Adininggar Widyasanti, mengatakan, level pertumbuhan itu bisa diperoleh bila
arus investasi masuk sebesar Rp 5.817 triliun sampai Rp 5.912,1
triliun.
Besaran itu akan dipenuhi pemerintah 5 - 7,1
persennya, belanja modal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 4,9 - 8,1 persen
dan masyarakat atau sektor swasta terbesar, yakni antara 84,7 - 90,1
persen.
"Dengan demikian sektor swasta
punya peran penting dalam mendorong perekonomian kita di 2021," kata
Amalia di webinar Outlook Pembangunan
2021, Selasa (22/12/2020).
Baca Juga:
Pj. Gubernur Adhy Sebut Pentingnya Sinkronisasi Program Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah
Secara sektoral, Amalia menyatakan,
sektor industri pengolahan akan tumbuh positif pada tahun itu di kisaran 4,7 - 5,5
persen.
Naik dari perkiraan tahun ini yang
terkontraksi di level minus 2,7 persen.
Dengan catatan itu, menurutnya, tenaga
kerja yang akan terserap oleh sektor industri pengolahan mencapai 18,4 juta
orang dari 2020 sebanyak 17,5 juta orang.
Sementara itu, ekspor mereka mencapai
US$ 140,4 miliar dari US$ 129,9 miliar.
"Akan didorong oleh promosi
penggunaan produk dalam negeri termasuk pengadaan barang dan jasa oleh
pemerintah dan BUMN hingga akselerasi industri yang diarahkan untuk substitusi
impor," papar Amalia.
Sementara itu, untuk sektor pariwisata
diperkirakan pulih bertahap karena belum pulihnya daya beli masyarakat dan
masih didorong oleh wisatawan dalam negeri atau dikenal wisatawan nusantara.
"Adapun event prime mover
wisatawan pada 2021 adalah penyelenggaraan MotoGP 2021 di Mandalika, Lombok, dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 yang akan diselenggarakan
di Papua," tutur dia.
Bappenas menargetkan devisa pada 2020
bisa terkumpul US$ 3,3 - 4,9 miliar, lebih rendah dari realisasi 2019 sebesar US$ 18,5
miliar.
Sementara itu, pada 2021 diperkirakan
bisa terkumpul US$ 4,8 - 8,5 miliar.
Adapun tenaga kerja yang terserap di
sektor pariwisata ditargetkan mencapai 13,9 juta orang pada 2020, sedangkan
pada 2021 mencapai 14,3 juta orang.
Masih lebih rendah dari realisasi pada
2019 sebanyak 14,9 juta orang.
Wisnus pada 2020 ditargetkan 120-140
juta perjalanan dan 2021 sebanyak 180-220 juta perjalanan.
Selanjutnya, wisatawan mancanegara 2,8 - 4 juta
kedatangan pada 2020 dan 2021 sebanyak 4-7 juta kedatangan. [qnt]