WahanaNews.co | Presiden Jokowi mengungkapkan perkembangan sektor pertanian di Indonesia mulai bangkit lagi usai diterjang berbagai krisis. Mulai dari krisis pangan, krisis energi, hingga krisis keuangan.
Akibat krisis global, kata dia, hampir 82 negata sudah kekurangan pangan akut, bahkan tak sedikit yang sudah masuk pada situasi kelaparan.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Berulang kali saya sampaikan bahwa dari lembaga internasional, ada 66 negara yang akan ambruk karena empat krisis tadi, ini tidak dalam kondisi normal," katanya saat memberikan sambutan di Musyawarah Rakyat (Musra) Relawan Pro-Jokowi (Pro-Jo) di Bandung, Minggu (28/8).
Beruntung, kata dia, Indonesia berhasil merangkak perlahan dan keluar dari permasalahan tersebut. Salah satu buktinya, Indonesia mendapatkan sertifikat Internasional Rice Research. Bukti lainnya, Indonesia berhasil melakukan Swasembada pangan pada tahun 2019 silam.
"Tiga minggu lalu kita mendapatkan sertifikat dari lembaga luar negeri, kita juga berhasil swasembada," jelasnya.
Langkah-langkah penunjang perkembangan sektor pertanian, kata Jokowi, pemerintah telah membangun 38 bendungan. Proyek ini diharakan nantinya akan terus berkesinambungan.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
"Bendungan sudah ada 29 bendungan plus 9 di akhir tahun ini, sehingga akan ada 38 bendungan besar, sampai 2024 insyaallah akan ada 61 bendungan, sehingga yang panennya biasanya sekali, jadi dua kali," jelasnya.
Jokowi menyampaikan, saat ini pembangunan di Desa pun sangat masif. Tercatat sudah ada 227 KM jalan Desa yang sudah dibangun.
"Selama 7 tahun ini rutin kita bangun. Saya 2 minggu lalu datang ke desa saya di boyolali, saya kaget dulunya jalan itu tanah, dulunya mobil enggak masuk, tapi sekarang bisa karena jalannya sudah diperbaiki," terasnya.
Jokowi menyebut, semua rencana bakal terlaksana dengan baik asalkan seluruh rakyat Indonesia mampu menjaga kekompakan dalam hal apapun termasuk, kontestasi politik 2024 nanti.
"Yang paling penting kita ini semuanya kompak, menjaga kerukunan menjaga persatuan di antara kita, menuju ke 2024, kompak," kata dia. [qnt]