WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa perekrutan SPPI batch 1 dilakukan pada Juni-Oktober 2024. Pada saat itu, kata Dadan, BGN belum terbentuk karena Pemerintahan Presiden Prabowo belum resmi dilantik.
Dadan juga menyebutkan, alasan perekrutan program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) gelombang 1 tak didanai anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN). Namun, didanai orang dermawan yang disebutnya sebagai ‘Hamba Allah’.
Baca Juga:
Prabowo Minta BGN Cari Solusi Atasi Masyarakat yang Belum Menerima Jatah MBG
“Belum lahir Badan Gizi Nasional. (Waktunya) dari Juni-Oktober,” jelas Dadan dikutip dari TirtoID, Rabu (9/4/2025).
Dadan juga menjelaskan terkait perekrutan yang didanai orang dermawan tersebut karena BGN belum resmi menjadi lembaga negara. Sehingga, dana APBN tidak bisa digunakan menjadi sumber pendanaan meskipun programnya tengah disiapkan.
“Persiapan program pemerintah dilakukan ketika belum resmi. Tidak mungkin juga dari APBN,” kata Dadan.
Baca Juga:
Panglima TNI Berikan Penjelasan Terkait Prajurit yang Diperbantukan di BGN
Menurut dia, pemberian dana pribadi seseorang ini merupakan bentuk kepedulian warga negara terhadap masa depan bangsa. Meski begitu, Dadan tak mengungkap siapa donatur yang mendanai program SPPI itu.
“Ini kepedulian seorang warga negara yg baik hati dan peduli dengan masa depan bangsa,” tutur Dadan.
Sementara itu, Dadan mengatakan proses rekrutmen program SPPI gelombang 1 cenderung lebih lama dibanding dengan gelombang berikutnya. Hal ini karena banyak program tambahan yang dilakukan.