WahanaNews.co | Camat Grogol Petamburan (Gropet) Agus Sulaeman menghadiri undangan Podcast PWI Jakarta Barat di Balai Wartawan Wali Kota Jakarta Barat pada Jumat (15/3/2024).
Dalam kesempatan itu, Agus mengungkapkan sejumlah program yang telah dilakukan di daerah berpenduduk kurang lebih 229.736 itu hingga memuji petugas yang selalu gerak cepat (gercep) untuk mengatasi masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Baca Juga:
PWI Gugat Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu Rp 100,3 Miliar
“Banyak hal tadi yang didiskusikan terkait ke wilayahan. Program-program pemerintah dalam rangka menjawab seluruh persoalan yang muncul seperti penanganan banjir, bedah rumah, kebakaran, urban farming,” kata Agus di Podcast PWI Jakarta Barat yang dipandu Teuku Faisal selaku host.
Untuk penanganan banjir, Agus menjelaskan wilayah yang memiliki 75 RW dan 878 RT itu tidak masuk kategori wilayah yang rawan banjir. Hanya antrian genangan air saja karena lokasinya banyak yang cekung.
Biarpun demikian, Agus memuji petugas di sektor-sektor seperti SDA, Bina Marga, Lingkungan Hidup, dan yang lain karena selalu gerak cepat dalam menangani genangan-genangan air tersebut.
Baca Juga:
Ingat! FISIP UI Undang 2 Paslon Walkot Depok Diskusi, Ini Masalahnya
“Kami punya petugas di sektor-sektor seperti SDA, Bina Marga, dan yang lain yang selalu gerak cepat dalam melakukan penanganan banjir atau pun permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” puji Agus yang mengklaim seluruh jalan di wilayahnya sudah teraspal.
Saat ini, kata Agus, kecamatan Gropet mempunyai 4 waduk dan dilalui oleh 4 kali. Juga memiliki 11 pompa permanen dan 6 pompa mobile yang ukurannya besar. Pompa-pompa ini selalu disiapkan di titik-titik genangan air.
“Saya selalu menekankan satu jam sebelum hujan turun, semua pompa itu sudah harus menyala di titik-titik rawan yang sudah ditentukan,” ungkapnya.
Agus juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat akan dampak pembuangan sampah sembarangan, penggundulan pohon-pohonan, fasilitas fasos fasum yang berubah menjadi warung-warung.
“Ini juga harus terus menerus diberitahu ke masyarakat supaya sadar akan dampaknya. Jangan sampai nanti masyarakat yang membuang sampah ke kali kemudian ketika banjir teriak juga kepada pemerintah. Padahal pelakunya juga mereka,” tegas Agus yang mengaku jam kerja ASN di wilayahnya selama masa puasa ini dari jam 08.00-15.00 WIB .
Kemudian, Agus menyampaikan sejumlah upaya yang terus dilakukan untuk menata lingkungan RT dan RW di wilayahnya yaitu melakukan pendataan ruang-ruang potensial, menggandeng stakeholder terkait untuk berkolaborasi dalam penataan kawasan, termasuk melibatkan perusahaan sekitar untuk terlibat aktif dalam penataan kawasan.
Salah satu hasilnya di kecamatan Grogol Petamburan ada 7 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Kecamatan Grogol Petamburan yang tersebar di 6 kelurahan. Semua kelurahan memiliki RPTRA kecuali kelurahan Grogol. Kelurahan Tanjung Duren Utara sendiri memiliki 2 RPTRA.
Agus juga telah menata lahan-lahan kosong seperti di kolong Tol Tomang dan dijadikan lahan untuk urban farming seperti cabai, jagung, pisang, pare, kedelai, caisin dan yang lain.
Terakhir, Agus menjelaskan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menekan kebakaran di wilayahnya, seperti pendirian posko pemadam kebakaran di tiap-tiap RW yang rawan kebakaran, memaksimalkan tugas dan fungsi bala bantuan pemadam kebakaran yang ada di setiap kelurahan, serta mengadakan pelatihan dan sosialisasi serta kegiatan preventif lainnya untuk meminimalisir kebakaran.
[Redaktur: Zahara Sitio]