Agus juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat akan dampak pembuangan sampah sembarangan, penggundulan pohon-pohonan, fasilitas fasos fasum yang berubah menjadi warung-warung.
“Ini juga harus terus menerus diberitahu ke masyarakat supaya sadar akan dampaknya. Jangan sampai nanti masyarakat yang membuang sampah ke kali kemudian ketika banjir teriak juga kepada pemerintah. Padahal pelakunya juga mereka,” tegas Agus yang mengaku jam kerja ASN di wilayahnya selama masa puasa ini dari jam 08.00-15.00 WIB .
Baca Juga:
PWI Gugat Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu Rp 100,3 Miliar
Kemudian, Agus menyampaikan sejumlah upaya yang terus dilakukan untuk menata lingkungan RT dan RW di wilayahnya yaitu melakukan pendataan ruang-ruang potensial, menggandeng stakeholder terkait untuk berkolaborasi dalam penataan kawasan, termasuk melibatkan perusahaan sekitar untuk terlibat aktif dalam penataan kawasan.
Salah satu hasilnya di kecamatan Grogol Petamburan ada 7 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Kecamatan Grogol Petamburan yang tersebar di 6 kelurahan. Semua kelurahan memiliki RPTRA kecuali kelurahan Grogol. Kelurahan Tanjung Duren Utara sendiri memiliki 2 RPTRA.
Agus juga telah menata lahan-lahan kosong seperti di kolong Tol Tomang dan dijadikan lahan untuk urban farming seperti cabai, jagung, pisang, pare, kedelai, caisin dan yang lain.
Baca Juga:
Ingat! FISIP UI Undang 2 Paslon Walkot Depok Diskusi, Ini Masalahnya
Terakhir, Agus menjelaskan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menekan kebakaran di wilayahnya, seperti pendirian posko pemadam kebakaran di tiap-tiap RW yang rawan kebakaran, memaksimalkan tugas dan fungsi bala bantuan pemadam kebakaran yang ada di setiap kelurahan, serta mengadakan pelatihan dan sosialisasi serta kegiatan preventif lainnya untuk meminimalisir kebakaran.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.