WahanaNews.co | Pengguna forum gelap Bjorka kembali “berbunyi” usai penetapan tersangka pemuda Madiun yang menjual kanal Telegram Bjorkanesian kepadanya.
Kali ini, ia mengomentari sebuah utas seorang pengguna BreachForums lainnya yang berisi klaim informasi dua kelompok atau individu yang tengah diburu Pemerintah RI.
Baca Juga:
Kepala BSSN Ungkap Sepanjang 2022 Ransomware Dominasi Serangan Siber di RI
"Hello, someone please get me in contact with the Indonesian government. I have valuable information on 2 groups/individuals they are looking for," ucap user bernama gliz, Minggu (18/9).
(Halo, siapa pun tolong sambungkan saya dengan pemerintah Indonesia. Sata punya informasi berharga tentang 2 grup/individu yang tengah mereka cari, red)
"If someone can also get me in contact with a reporter from Indonesia that can talk to me in English I'll be happy to give them so proof," lanjutnya.
Baca Juga:
BSSN Sudah Berikan Data Identifikasi ke Dittipidsiber Polri, Bjorka Belum Juga Tertangkap
"Jika seseorang bisa menyambungkan saya dengan wartawan dari Indonesia yang bisa bicara dalam bahasa Inggris saya akan senang hati memberi mereka bukti, red).
User gliz tercatat bergabung di forum ini sejak 17 Maret 2022, dengan durasi total online 1 bulan 2 minggu 2 hari, mengunggah enam utas tanpa bocoran data, dan mendapat reputasi yang tergolong tinggi, 624.
User gliz sendiri tak menyebut atau menandai nama tertentu, termasuk Bjorka, dalam utasnya.
Namun, beberapa jam berselang Bjorka muncul melontarkan komentar khasnya yang sarkastis.
"yea indonesiam gov u better contact this guy," Minggu (18/9).
(ya pemerintah indonesia Anda lebih baik mengontak orang ini, red).
Sebelumnya, polisi mengumumkan penetapan Muhammad Agung Hiyatullah (21) alias MAH, pemuda asal Madiun, sebagai tersangka dugaan membantu Bjorka membuat kanal Telegram. Usai kasus itu, Bjorka sempat bungkam.
Terakhir kali ia berikicau di BreachForums pada Kamis (15/9), saat mengunggah utas 'The Indonesian Government is Looking for Me?'.
Pada hari yang sama, Bjorka mengunggah ledekan terhadap pemerintah yang mengklaim sudah mengidentifikasi dirinya di Telegram.
"Itu sepenuhnya omong kosong. Pemerintah Indonesia merasa telah mengidentifikasi saya berdasarkan misinformasi dari Dark Tracer, yang telah memberikan layanan palsu kepada pemerintah Indonesia. Mungkin anak ini sekarang telah ditangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk Dark Tracer, memberikan informasi yang salah kepada sekumpulan idiot adalah dosa," cetusnya. [qnt]