Skenario lainnya, BMKG akan menyediakan informasi cuaca maritim, di antaranya prakiraan cuaca perairan, prakiraan tinggi gelombang, dan informasi pasang surut air laut untuk mendukung penyelenggaraan cabang olahraga yang dilangsungkan di klaster Kota Jayapura.
Sementara itu, Kepala Balai Besar BMKG Wilayah V Jayapura, Cahyo Nugroho, menjelaskan, BMKG juga menyediakan informasi cuaca khusus untuk mendukung penyelenggaraan cabang olahraga dirgantara.
Baca Juga:
PLN Siapkan Skema Berlapis untuk Listrik Tanpa Padam di MotoGP Mandalika
Di antaranya, informasi prakiraan arah dan kecepatan angin lapisan 700 meter, 1.500 meter, dan 3.000 meter, serta SDM pendukung yang akan memberi briefing kondisi cuaca kepada penyelenggara lomba.
“Untuk memaksimalkan informasi cuaca, kami juga memasang sejumlah peralatan pendukung di arena cabor paralayang, gantole, dan olahraga layar. Kinerja perangkat radar cuaca di Sentani, Merauke, dan Timika juga akan dimaksimalkan untuk mendukung cabor dirgantara,” terangnya.
Tidak hanya itu, lanjut Cahyo, BMKG memberikan layanan kalibrasi untuk peralayan yang dimiliki oleh penyelenggara PON tanpa dipungut biaya.
Baca Juga:
Tim Medis PON XX Papua Belum Terima Honor, DPR Papua Minta Audit
BMKG juga menyediakan fasilitas ruangan untuk tim panitia pelaksana cabor paralayang sehubungan dengan dekatnya lokasi dengan kantor Balai Besar BMKG Wilayah V Jayapura.
“Panitia bisa memonitor pergerakan atlit paralayang melalui radar yang dipasang di panic room, mengingat area lintasannya sangat luas sehingga tidak memungkinkan dipantau secara visual mata. Ada alat yang dipasang pada paralayang sehingga bisa dimonitor perjalanan atlet,” pungkasnya.
Cahyo menyebut, informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG dapat menjadi rujukan bagi seluruh kontingen provinsi dalam menentukan strategi untuk mengoptimalkan hasil lomba atau pertandingan. [qnt]