BMKG menekankan bahwa meski Indonesia tidak berada di jalur utama siklon tropis, anomali cuaca yang terjadi belakangan dapat memicu perubahan pola, sebagaimana terjadi pada Siklon Senyar yang sebelumnya memicu hujan ekstrem lebih dari 380 mm per hari dan kerusakan luas di Aceh.
Di sisi lain, BMKG memastikan bahwa perkembangan siklon tropis umumnya dapat diprediksi hingga delapan hari sebelum mencapai fase signifikan, sehingga peringatan dini terus dioptimalkan dan telah diberikan secara berulang saat kemunculan Siklon Senyar.
Baca Juga:
PLN Kerja Tanpa Jeda Pulihkan Listrik Sumbar Usai Siklon Tropis Senyar
Memasuki periode 28 December 2025 hingga 10 January 2026, sejumlah wilayah diperkirakan diguyur hujan berintensitas tinggi hingga sangat tinggi mencapai 300–500 mm per bulan, terutama di Pulau Jawa, Bali, NTT, NTB, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan.
Selain itu, banjir rob juga harus diantisipasi oleh masyarakat di pesisir Jakarta, Banten, dan Pantura Jawa Barat yang berpotensi terdampak fase perigee dan purnama pada pertengahan Desember 2025.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.