WahanaNews.co | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 16-22 Juli 2022.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, gelombang tinggi diakibatkan pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara dominan bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.
Baca Juga:
BMKG Imbau Warga Waspadai Pasang Laut 2,8 Meter di Balikpapan
Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda, perairan barat Sulawesi Barat, Teluk Tolo, Laut Jawa, dan Laut Sulawesi bagian Barat. Ditambah dengan pasang surut air laut," ujarnya, saat dikonfirmasi, Minggu (17/7/2022) siang.
Gelombang tinggi hingga 2,5 meter
Baca Juga:
BMKG Aceh Perkirakan Wilayah Aceh Diguyur Hujan Lebat hingga 18 Januari 2025
Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di sejumlah wailayah sebagai berikut:
Selat Malaka bagian utara
Perairan timur Kep. Simeulue - Mentawai
Laut Natuna Utara
Perairan Kep. Anambas - Natuna
Laut Natuna
Perairan timur Bintan - Lingga
Selat Karimata
Perairan selatan Kalimantan - Kotabaru
Laut Jawa
Perairan utara Jawa Timur - Kep. Kangean
Laut Bali, Selat Lombok bagian utara
Laut Sumbawa
Selat Makassar bagian tengah dan selatan
Perairan Kep. Selayar
Perairan Kep. Flores
Selat Ombai
Laut Flores
Perairan selatan Baubau - Wakatobi
Perairan timur Sulawesi Tenggara
Teluk Tolo
Perairan selatan Kep. Banggai - Sula
Perairan selatan P. Buru - Seram
Laut Buru
Laut Seram
Laut Sulawesi
Perairan Kep. Sangihe Talaud
Laut Maluku
Perairan Kep. Halmahera
Laut Halmahera
Perairan Raja Ampat - Sorong
Perairan utara Papua
Perairan Fakfak - Kaimana
Perairan Amamapare - Agats
Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.
Gelombang tinggi hingga 4 meter
Kemudian, untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,50-4 meter berpeluang terjadi di:
Perairan utara P. Sabang
Perairan barat Aceh hingga Mentawai
Perairan Enggano - Bengkulu
Perairan barat Lampung
Selat Sunda bagian barat dan selatan
Perairan selatan Jawa hingga P. Sumba
Selat Bali - Lombok - Alas - Sape bag. selatan
Selat Sumba bag. barat
Laut Sawu
Perairan Kupang - P. Rotte
Samudra Hindia selatan NTT
Laut Banda
Perairan selatan Kep. Tanimbar hingga Aru
Laut Arafuru.
Adapun, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan NTB.
Saran keselamatan dari BMKG
Guswanto mengimbau, masyarakat perlu mengetahui beberapa hal terkait dengan cuaca buruk yang berpotensi terjadi di darat.
Pertama, mengetahui potensi bencana yang terjadi di wilayahnya guna terhindar dari potensi bencana hidrometeorologi yag terjadi sewaktu-waktu.
"Tidak perlu takut namun tetap waspada dengan perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu dengan selalu mengupdate informasi cuaca dan iklim dari BMKG," katanya.
Selanjutnya, ketahui protokol evakuasi jika terjadi bencana hidrometeorologi.
Sementara itu, terkait dengan cuaca buruk di laut pihaknya mengimbau perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
Seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), dan kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).
Kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tandasnya. [qnt]