Ia berharap agar kegiatan festival mural tersebut dapat menjadi wadah para pelaku seni kreatif untuk berkarya.
Belum lagi, kata dia, beriringan dengan perkembangan zaman menjadi digital kini pergerakan di komunitas mural terus memberi peluang tambahan bagi para pegiatnya untuk berkarya.
Baca Juga:
PLN Berdayakan Ekowisata Sungai Mudal di Yogyakarta, Ekonomi Warga Makin Bergairah
"Hal tersebut membuat semua aksi yang terjadi patut diapresiasi dan dipublikasikan untuk dapat menginspirasi semangat pergerakan dalam menyampaikan kritik dan pesan positif dalam media mural," ucapnya.
Sebagai informasi, Lomba ini memperebutkan total hadiah senilai Rp90juta. Total hadiah itu akan terbagi Rp30 juta untuk juara 1, Rp15 juta bagi juara 2, Rp10 juta bagi juara 3, serta masing-masing Rp5 juta untuk tujuh peserta favorit.
Korps Bhayangkara kemudian menambah 10 tempat bagi peserta untuk dapat melukis karya mural bernuansa kritik pada Sabtu (30/10) ini.
Baca Juga:
Terima Kunjungan Slank, Bobby Nasution Berikan Ruang Bagi Anak Muda Medan Berkreatif
Seluruh karya mural itu akan disaksikan oleh Listyo sebagai pucuk pimpinan Korps Bhayangkara.
Sebelum festival mural ini diusung, tindakan kepolisian terhadap munculnya mural sempat menuai polemik. Aparat dianggap terlalu reaktif dalam meladeni mural masyarakat.
Kejadian bermula saat mural Jokowi 404: Not Found di Tangerang viral di media sosial. Tak lama kemudian, aparat keamanan menghapus mural tersebut. Bahkan, kepolisian sampai mengusut pembuat mural tersebut.