WAHANANEWS.CO, Jakarta - Isu mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali mencuat ke permukaan dan ramai diperbincangkan di media sosial.
Salah satu yang ikut mengangkat dan menyebarluaskan isu ini adalah dr. Tifauzia Tyassuma, atau yang akrab disapa Dokter Tifa.
Baca Juga:
TPUA Temui Jokowi untuk Silaturahmi dan Klarifikasi Ijazah
Berbeda dari tudingan ijazah palsu SD, SMP, dan SMA yang sebelumnya disuarakan oleh Bambang Tri Mulyono, Dokter Tifa justru mempertanyakan keabsahan ijazah Jokowi saat kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia bahkan sempat membandingkan foto wisuda Jokowi dengan potret dirinya saat ini, dan menyebut bahwa wajahnya berbeda, seolah mengisyaratkan bahwa orang yang diwisuda bukanlah sosok yang kini menjabat sebagai Presiden.
Namun tudingan tersebut langsung dibantah secara tegas oleh pihak kampus. Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, menyatakan bahwa Jokowi benar merupakan lulusan Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 dan lulus tahun 1985.
Baca Juga:
UGM Pastikan Ijazah Asli, Frono Jiwo Bongkar Cerita Kuliah Bareng Jokowi
Ia menegaskan keaslian ijazah Jokowi dengan merujuk pada data administratif dan dokumen otentik milik kampus.
Bahkan, Ova menjelaskan bahwa perbedaan format penulisan ijazah yang dipermasalahkan sebenarnya wajar karena pada masa itu ijazah ditulis secara manual, belum menggunakan sistem komputerisasi seperti sekarang.
Senada dengan itu, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, juga memastikan bahwa ijazah Jokowi sama dengan format ijazah lulusan lain dari Fakultas Kehutanan yang lulus pada tahun yang sama.
Ia menjelaskan bahwa pihak fakultas telah mencocokkan dan memverifikasi dokumen asli untuk memastikan kesesuaian format tersebut.
Namun menariknya, di tengah perdebatan seputar ijazah Presiden, publik justru kini balik mempertanyakan keabsahan gelar doktor yang diklaim oleh Dokter Tifa.
Dalam berbagai pemberitaan, Dokter Tifa disebut menyandang gelar Doktor Filsafat dari Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara. Namun klaim itu ternyata dibantah oleh pihak kampus.
Melalui pengumuman resmi yang juga diunggah oleh Ketua Ikatan Alumni STF Driyarkara (IKAD), Yustinus Prastowo, dinyatakan bahwa dr. Tifauzia Tyassuma tidak pernah menyelesaikan studi doktoralnya di STF Driyarkara.
Dokter Tifa memang sempat mengikuti Program Matrikulasi Filsafat tahun ajaran 2018/2019, namun tidak menyelesaikannya karena tidak memenuhi kewajiban akademik seperti pengerjaan tugas-tugas dari dosen.
“Dengan ini kami menyatakan bahwa dr. Tifauzia Tyassuma tidak pernah mendapat gelar Doktor dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara,” tulis pihak kampus dalam surat resminya.
Pernyataan ini juga diperkuat oleh data administrasi kemahasiswaan dan sistem Pangkalan Data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (PDDIKTI).
Pengumuman tersebut menjadi bahan diskusi hangat di media sosial, terlebih setelah di-retweet oleh aktivis media sosial Denny Siregar, beberapa waktu lalu.
“Loh berarti nama beliau bukan lagi dokter Tifa dong, tapi dokter Tifu…,” tulis Denny menyindir dalam cuitannya.
Kasus ini memperlihatkan betapa cepatnya informasi menyebar di ruang digital, dan bagaimana isu yang dilempar ke publik bisa berbalik arah.
Jika sebelumnya publik menyorot keaslian ijazah Jokowi, kini justru sosok yang menggulirkan isu tersebut yang dipertanyakan kredibilitas akademiknya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]