WahanaNews.co
| Belakangan ini, publik diramaikan dengan
adanya kapal selam kelas rubis, Emeraude, milik Prancis, yang sempat mampir ke
perairan Indonesia dan bertemu dengan Angkatan Laut RI.
Namun,
pertengahan April lalu, kapal buatan Rusia ini sudah kembali ke pangkalan
mereka di Toulon, Prancis.
Baca Juga:
6 Fakta Menarik Halmahera Barat, Ada Pantai yang Bisa Mengusir Kegalauan Pengunjungnya
Kapal
selam itu telah menyelesaikan misi latihan bersama Angkatan Laut Australia dan
Amerika Serikat di sekitar perairan Pasifik.
Dilansir
melalui laman Info Komando pada Selasa (27/4/2021) dari laporan Navy
News, komandan kapal selam Emeraude, Captain Develau, mengatakan bahwa
keberadaannya di Laut China Selatan itu untuk mengukur kemampuan militer China
dan berhasil kembali tanpa terdeteksi.
Selanjutnya,
kapal selam milik Prancis ini juga sempat mengunjungi Selat Sunda dan bertemu
dengan kapal Angkatan Laut RI.
Baca Juga:
Serahkan Rumah Pada Ahli Waris KRI Nanggala 402, Bupati Sidoarjo Dampingi Menhan Prabowo
Namun,
semua itu terjadi sebelum KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu
(21/4/2021) kemarin.
Sebagai
informasi, kapal selam Emeraude adalah tipe rubis, yang merupakan kelas kapal
selam nuklir generasi pertama Angkatan Laut Prancis.
Kapal
selam itu memiliki kapasitas untuk membawa 14 rudal dan torpedo dalam muatan
campuran.
Keempat
tabung torpedo 533 mm tersebut dilengkapi dengan sistem ram pneumatik
untuk mengeluarkan torpedo dari tabung.
Pada
Juni 2009, kapal selam Emeraude pernah dikirim ke Atlantik Tengah untuk
membantu pencarian perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit dari
kecelakaan Air France penerbangan 447.
Seperti
diketahui, kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan utara Bali
pada Rabu (21/4/2021), dan statusnya hingga saat ini tenggelam serta 53 awaknya
dinyatakan gugur.
Kepala
Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, meyakini, penyebab
tenggelamnya KRI Nanggala-402 bukanlah human error, namun karena faktor
alam. [qnt]