WahanaNews.co | Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menargetkankereta api (KA) bandaradi
Yogyakarta International Airport (YIA) dapat beroperasi pada September 2021.
Hal ini akan tergantung
dari perkembangan penularan Covid-19
di kawasan Yogyakarta.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Berkomitmen Wujudkan Three Zero HIV/AIDS pada Tahun 2030
Budi menjelaskan, Yogyakarta sedang menerapkan PPKM level 4.
Artinya, jumlah
penularan Covid-19 di wilayah tersebut sedang tinggi-tingginya.
"Menimbulkan
pertanyaan, kenapa belum dilakukan operasionalisasi? Kita tahu,
Yogyakarta merah,
masuk PPKM level 4. Tentu kurang nyaman. Insyaallah September, Yogyakarta sudah
level 3, sehingga lebih enak," ungkap Budi, dalam webinar
Merdeka Bertransportasi, Rabu (18/8/2021).
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Himbau Masyarakat Waspadai Tawaran Penipuan Terkait CPNS
Ia menjelaskan, proyek KA Bandara YIA ini memakan biaya sekitar Rp 1 triliun.
Jalurnya mulai dari
Stasiun Kedundang ke arah Bandara YIA sepanjang 5,4 km.
Proyek ini dimulai dari
2019 lalu.
Pemerintah mengklaim, KA Bandara YIA akan mempersingkat perjalanan menuju
Kota Yogyakarta atau sebaliknya menjadi hanya 45
menit.
Sementara, jika
masyarakat menggunakan jalan raya dari Bandara YIA ke Kota Yogyakarta atau
sebaliknya, memakan waktu sekitar 60-90 menit.
Sebelumnya, Direktur
Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri,
mengatakan, operasional KA Bandara YIA akan dilakukan bertahap.
Hal ini akan
menyesuaikan frekuensi penerbangan di Bandara YIA.
"Kami akan lihat
bagaimana PPKM pada awal September. Jika frekuensi penerbangan sudah mulai
banyak, maka perjalanan KA Bandara YIA akan ditambah,
disesuaikan dengan aktivitas penerbangan," ucap Zulfikri.
Rencananya, KA Bandara
YIAdisiapkan untuk 30 kali perjalanan dalam sehari.
Lalu, kapasitas angkut
ditetapkan sebanyak 5.600 penumpang per hari. [dhn]