WahanaNews.co | Perum Bulog menegaskan, pihaknya belum mau melakukan
impor beras sebanyak 1 juta ton dalam waktu dekat ini, meskipun
penugasan tertulisnya sudah diterima.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas), mengatakan, pihaknya lebih
memprioritaskan untuk menyerap produksi dalam negeri, karena kini memasuki musim panen raya.
Baca Juga:
Ombudsman RI: Pemerintah Diminta Kaji Ulang Kebijakan Impor Beras
Jika impor tetap dilakukan, maka petani dan masyarakat akan berteriak.
Dalam minggu ini, isu bahwa Bulog akan mengimpor beras sebanyak 1 juta ton sangat ramai
diberitakan dan dibicarakan,
Faktanya, Bulog memang mendapatkan
penugasan impor beras sebanyak 1 juta ton itu,
berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) bersama Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian.
Baca Juga:
Pemerintah Bakal Impor 3 Juta Ton Beras di 2024
Namun, penugasan
tersebut belum mau mereka laksanakan, karena fokus utama Bulog saat ini adalah menyerap produksi dalam negeri di saat musim panen, sekaligus untuk mensejahterakan petani karena harga gabah
mengalami penurunan.
Stok beras Bulog saat ini mencapai
883.585 ton, yang terdiri dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak
859.877 ton dan beras komersial sebanyak 23.708 ton.
Stok tersebut cukup untuk kebutuhan
Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dan bencana alam sesuai
dengan kebutuhan Bulog.
"Kami belum mau melaksanakan penugasan
impor karena akan menyerap produksi dalam negeri," ujar Buwas, dalam Rapat Bersama Badan Legislasi DPR, di Jakarta, Selasa
(16/3/2021).
Dalam musim panen ini, Bulog akan
menargetkan penyerapan dalam negeri CBP Maret-April sebanyak 390.800 ton dan
diharapkan stok CPB di akhir April sudah berada di atas 1 juta ton.
Sementara itu, Kepala BPS, Suhariyanto, menilai, kebijakan
impor beras sebanyak 1 juta ton tidak tepat dilakukan saat musim panen, yang mana puncaknya diperkirakan terjadi pada April 2021.
Berdasarkan hasil survei Kerangka
Sampel Area untuk mengukur produksi padi atau beras, luas panen padi pada tahun
ini mengalami peningkatan.
Berdasarkan data BPS, luas panen padi
hingga Mei 2021 diperkirakan mencapai 5,38 juta hektare, naik sekitar 4,49%
dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yang
mencapai 5,15 juta hektare. [dhn]