WahanaNews.co | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Rabu (23/11). Pelemahan ini salah satunya dipicu oleh meningkatnya kasus covid-19.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengungkapkan saat ini secara teknikal stochastic membentuk deadcross sehingga mengindikasikan potensi pelemahan. Salah satu faktornya adalah potensi penyebaran virus Covid-19 yang kembali memuncak.
Baca Juga:
Mau Cuan? Simak Saham Potensial yang Bisa Dikoleksi Pekan Ini
"Pergerakan dibayangi virus covid-19 yang kembali menyebar. Sementara, dari global ada tekanan dari potensi kenaikan suku bunga The Fed," kata Dennies dikutip dari riset hariannya.
Dennies memperkirakan indeks saham akan bergerak dalam rentang support 7.004 dan resistance 7.082.
Senada, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksi pergerakan IHSG cenderung melemah terbatas.
Baca Juga:
Data Quick Count Prabowo-Gibran Meroket, IHSG Auto Ngegas 2 Persen
Pasalnya, saat ini masih minim sentimen positif yang menjadi tantangan tersendiri bagi pasar modal Indonesia sehingga belum terlihat adanya booster yang dapat mendorong kenaikan IHSG dalam beberapa waktu mendatang.
"Pergerakan IHSG masih menunjukkan pola tekanan terbatas," kata William.
Meski demikian, ia meyakinkan bahwa momentum fluktuatif harga masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor baik jangka pendek, menengah maupun panjang.
"Untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek, hari ini IHSG cenderung melemah terbatas," tegasnya.
Ia memprediksi indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.921 dan resistance 7.1452
Untuk saham pilihan, William merekomendasikan BBCA, ITMG, SMGR, GGRM, TBIG, SMRA, BBNI, AALI. [ast]