WahanaNews.co | Selama empat tahun mempersiapkan diri menyambut datangnya Su-35 dari Rusia, Indonesia harus menelan pil pahit dengan gagalnya pembelian Su-35 dari Rusia.
Batalnya Indonesia membeli Su-35 diungkapkan langsung oleh KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Sukhoi Su-35 dengan berat hati ya kita harus sudah meninggalkan perencanaan itu karena kan kembali lagi dari awal kita sebutkan bahwa pembangunan kekuatan udara sangat bergantung dari anggaran," jelas Fadjar Prasetyo dikutip dari Antara, beberapa waktu lalu.
Untuk mengobati rasa sakit hati, Indonesia lantas mencoba membeli F-15 Eagle II dan Rafale.
Pembelian kedua jenis jet tempur tersebut sedang digodok oleh Kementerian Pertahanan Indonesia.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Sementara itu sebelum Su-35 gagal dibeli, Rusia menyatakan akan mengambil langkah perlindungan agar Indonesia aman dari ancaman sanksi AS.
"Meskipun ada upaya terang-terangan dan kasar oleh Amerika Serikat untuk melanggar hak kedaulatan negara-negara merdeka untuk memastikan keamanan mereka sendiri, sistem kerja sama militer-teknis kami beroperasi dengan efisiensi tinggi," kata kepala Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Teknis-Militer (FSMTC) Dmitry Shugayev dikutip dari Eurasian Times.
AS memang sengaja mengancam Indonesia dengan sanksi apabila membeli Su-35. Sebaliknya, Rusia menyusun langkah-langkah strategis agar Su-35 mereka laku terjual.