WahanaNews.co | Dewan
Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mendesak
pemerintah untuk memperluas tracing terhadap anak-anak.
Baca Juga:
Cegah Penyebaran PMK, Kementan Tracing Penyebarannya di Gersik Hingga Lamongan
Upaya itu menurutnya perlu segera dilakukan mengingat saat
ini tracing lebih banyak fokus pada usia dewasa. Sementara itu, anak-anak di
bawah 18 tahun menyumbang 1,2 persen angka kematian dari kumulatif jumlah
terpapar Covid-19 di Indonesia.
"Imbauan kepada tenaga epidemiologis surveilans untuk
melakukan tracing agar tidak berhenti pada orang dewasa saja. Anak-anak itu
sangat rentan sebenarnya, tapi seringkali ada pengabaian," kata Hermawan
dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Lawan Covid19 ID,
Selasa (22/6).
Tak hanya di Indonesia, munculnya statistik cukup tinggi
perihal anak-anak di bawah 18 tahun yang terpapar Covid-19 juga terjadi di
Malaysia. Dia menyebut 80 ribu kasus anak terpapar Covid-19 dilaporkan di
negeri Jiran itu pada Mei 2021.
Baca Juga:
Babinsa dan Tim Tracer Lakukan Tracing Terhadap Warga Yang Terkonfirmasi Positif
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebelumnya juga sempat
menyebut temuan banyaknya pasien terpapar virus corona dengan mayoritas usia
muda dan sehat riwayat kesehatannya diduga terjadi imbas varian tersebut.
"Kita mengamati sebenarnya kasus pada anak membludak
belakangan ini. Dengan adanya percepatan penularan virus melalui varian baru,
anak-anak jadi sangat rentan terhadap virus corona," ujar Hermawan.
Merespons temuan itu, Hermawan meminta agar orang tua dan
masyarakat menaruh perhatian lebih pada anak yang cenderung sulit mengutarakan
gejala yang dirasakannya.