Faisal mengatakan curah hujan sebesar itu “tumpah dalam satu hari” dan terjadi terus-menerus selama tiga hari.
Ia menuturkan bahwa tanah di sejumlah wilayah tidak mampu menahan limpahan air yang sangat besar tersebut.
Baca Juga:
Google Tampilkan Peringatan Darurat Banjir Sumatera, Publik Bisa Pantau Lewat Flood Alerts
Kondisi ini kemudian menghasilkan rangkaian bencana hidrometeorologi besar yang menimpa tiga provinsi di Sumatera.
"Nah ini yang menyebabkan bencana hidrometeorologi memang sangat masif terjadi karena tanah kemudian tidak mampu atau lahan tidak mampu dalam menahan tumpahan air hujan yang demikian banyak hingga terjadilah banjir bandang, longsor, dan banjir ya," tutur dia.
Faisal menyebut akumulasi air yang berlebihan membuat kerusakan menjadi meluas.
Baca Juga:
Banjir Sumatera Tewaskan 442 Warga, BNPB: Ratusan Masih Hilang dan Pencarian Berlanjut
Ia menambahkan bahwa BMKG bersama BNPB, Basarnas, dan Kementerian Dalam Negeri harus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi siklon tropis di masa mendatang.
Koordinasi lintas lembaga disebut menjadi kunci mitigasi lebih awal.
"Sehingga tadi dalam rakor di Kemendagri, kami bersama Kepala BNPB dan Basarnas itu mendapat arahan ya Pak ya, bahwa sudah saatnya Indonesia juga bersiaga terhadap bencana siklon tropis, tidak hanya bencana-bencana hidrometeorologi yang selama ini kita kenal," ujar Faisal.