Menurutnya, adanya daily report untuk menjelaskan ke semua orang, juga bisa disaksikan secara kuantitatif tenaga pendamping desa itu dibutuhkan.
“Nah kalau kita punya daily report, kita bisa menunjukkan, ini loh kinerja pendamping desa. Jam 8 malam masih mendampingi musyawarah desa,” ungkapnya.
Baca Juga:
BRIN Serahkan 4.000 Aset Barang Milik Negara
Gus Halim menambahkan, dengan adanya daily report ini juga, kinerja pendamping desa yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu itu akan terlihat dan terlaporkan.
“Karena malam, ya pagi, ya sore, itu satu poin yang ingin saya tunjukkan juga kepada siapa pun bahwa ini loh kinerja pendamping, semua terukur dan terlaporkan,” ungkapnya.
Ia meyakini, sampai saat ini belum ada satu pun pendamping di institusi lain selain pendamping desa di bawah naungan Kemendes PDTT yang mempunyai model daily report.
Baca Juga:
Pengambilan Sumpah PNS Baru di Kemendes PDTT, Ini Pesan Gus Halim
“Sementara yang ditanya kinerja pasti banyak narasi-narasi yang tidak terukur. Saya tidak ingin seperti itu. Makanya perlu ada daily report,” ujarnya.
Gus Halim juga mengatakan, adanya evaluasi kualitatif yang dilakukan ke pendamping desa adalah untuk menghindari kinerja yang tidak sehat.
Menurutnya, daily report juga memberikan ruang yang cukup untuk pengendalian yang dimentori dan tidak serta merta.