Ia menyebut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 8.000 poin, menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah bursa Indonesia.
Capaian tersebut, menurutnya, mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang tetap kuat meskipun tekanan global meningkat.
Baca Juga:
Warga Salawati Selatan Menerima Bantuan Modal Usaha dari Pemerintah Pusat
“Yang penting fundamental ekonomi kita harus kuat dan fundamental ekonomi setiap bangsa yang paling asasi adalah pangan dan energi, dan air. Asal kita sadar ini, kita fokus ini, kita yakinkan kebijakan-kebijakan, kita menjamin, kita mampu memproduksi dan distribusi pangan dengan baik, dengan efisien energi juga demikian mampu mengelola air kita kuat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyinggung soal peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ia mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan nasional kini turun menjadi 8,47 persen, angka terendah sepanjang sejarah Indonesia.
Baca Juga:
Purbaya Yudhi Sadewa Terlambat ke Kejagung, Nyaris Push Up di Depan Presiden Prabowo
Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka juga menurun menjadi 4,76 persen, atau yang terendah sejak krisis ekonomi 1998.
“Sekali lagi kita tidak boleh puas karena 4,76 persen dari 287 juta orang itu angka yang cukup besar dan bagi mereka yang perlu pekerjaan segera ini sesuatu yang harus kita pikirkan dengan seksama. Kita paham bahwa tingkat pengangguran ini sangat meresahkan bagi mereka yang sangat butuh pekerjaan, kita paham karena itu kita bekerja keras,” ujar Presiden menegaskan.
Melalui paparan tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya kerja sama seluruh jajaran pemerintahan untuk menjaga momentum positif ekonomi nasional, memperkuat ketahanan pangan, energi, dan air, serta memastikan kesejahteraan rakyat dapat terus meningkat secara berkelanjutan.