Sanny mengungkapkan upah minimum di beberapa daerah Jawa Tengah masih cukup rendah. Selain itu, kondisi sosial-politik yang lebih stabil juga turut membuat pabrik-pabrik mempertimbangkan untuk merelokasi ke Jawa Tengah.
"Ini juga karena ada kondisi tertentu, misalkan Jawa Tengah itu memang masyarakatnya juga lebih bisa menjamin adanya stabilitas sosial dan politik," lanjutnya.
Baca Juga:
Sertifikasi Halal Warteg dan Warsun Tak Perlu Ribet, BPJPH Siapkan Skema Baru
Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi membenarkan adanya relokasi pabrik di Jawa Barat, terutama di Bekasi dan Karawang ke beberapa daerah di Jawa Tengah.
Namun, Ia mengungkapkan pabrik yang membuka di Jawa Tengah kebanyakan merupakan bentuk investasi baru.
"Setahu kami, lebih banyak buka pabrik di sana untuk investasi baru, yang relokasi lebih sedikit," kata Ristadi, melansir CNBC Indonesia, Rabu (26/11/2025)
Baca Juga:
Wamendag Roro: Indonesia Buka Diri Kolaborasikan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Ristadi menambahkan pabrik-pabrik baru tersebut tidak hanya menyasar beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Tegal, Batang, Kendal, dan Jepara, tetapi juga menyasar Jawa Barat bagian timur atau yang lebih sering disebut Kawasan Rebana, yakni Subang, Sumedang, Indramayu, Majalengka, Kuningan, dan Cirebon.
Upah Minimum Jawa Barat vs Jawa Tengah