Lebih jauh, Ketum asal Cirebon ini menguraikan yel-yel “Ansor masa depan. Yang kemudian dijawab dengan kata “Bisa“.
Menurutnya, BISA mempunyai tiga makna atau arti.
Baca Juga:
Perkuat Sinergi Keumatan, Kemenag Kepulauan Seribu Terima Audiensi GP Ansor dan Fatayat NU
Bisa pertama adalah mampu, kemampuan untuk melaksanakan semua yang diucapkan, disusun, diupayakan dan direncanakan.
Kemampuan untuk menjaga keluarga besar Nahdlatul Ulama, kemampuan untuk menjaga marwah organisasi, kemampuan untuk menjaga masyarakat dari semua hal-hal yang mengganggu.
Oleh karena itu, lanjut Gus Addin, menjadi kader Ansor, menjadi kader Banser, menjadi kader Rijalul Ansor harus mampu berhikmat atau totalitas menghadapi keinginan dan mimpi para anggota atau kader yang disebutnya sebagao sahabat-sahabat.
Baca Juga:
Harlah ke-102, MWC NU Sorkam Barat Bersama Banom Peringati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 H
“Berorganisasi untuk bisa bersama-sama mewujudkan mimpi-mimpi kita. Jadi bisa yang pertama adalah memiliki kemampuan. Sahabat-sahabat Ansor, sahabat-sahabat Banser, camkan bahwa kita mampu, bisa melakukan apapun untuk berhikmat kepada organisasi dan masyarakat,” ucapnya.
Bisa yang kedua, Gus Addin melanjutkan penjelasannya. Bisa itu adalah bisa (racun) ular. Bahwa tidak ada seorang pun yang bisa mengganggu kesolidan, kekompakan, organisasi dan hikmat Ansor dengan menjaga ulama, masyarakat, bangsa dan negara.
Dan bisa yang ketiga adalah sebuah singkatan. BISA itu adalah B yaitu bisnis dan ekonomi, Inovasi, Teknologi dan Media, S-nya sumber daya manusia (SDM), dan A-nya anak-anak muda.