WahanaNews.co | Antrean kendaraan di area parkir Pelabuhan Merak untuk memasuki Dermaga 2 itu cukup panjang.
Perlu waktu sekitar 2 jam hingga bisa diseberangkan untuk menuju Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampung. Kendaraan harus melaju perlahan menuju kapal yang bersandar di dermaga itu.
Baca Juga:
Bersatu dalam Kebinekaan, SAPMA Pemuda Pancasila Gelar Perayaan Natal
Namun, antrean panjang yang dipicu kepadatan dan kemacetan itu tak menjadi halangan bagi para pemudik libur Natal dan Tahun Baru 2023.
Perjalanan menempuh ratusan kilometer ke berbagai daerah di Pulau Sumatera dengan melintasi pelabuhan, perkotaan, dan perbukitan dengan kondisi curam dan terjal itu bakal terbayar ketika mereka bertemu dengan kerabat atau lokasi liburan yang dituju.
"Kami senang menempuh perjalanan jauh dengan kondisi apa pun, termasuk kemacetan hingga berjam-jam, baik panas maupun hujan," kata Sihotang (40) saat ditemui di Dermaga 2 Pelabuhan Merak, Jumat (23/12).
Baca Juga:
Hadiri Perayaan Natal KLHK 2023, Menteri LHK Ajak Tanamkan Cinta Kasih pada Alam
Bersama keluarganya, Sihotang siang hari itu berencana mudik ke Medan, Sumatera Utara, untuk merayakan Natal.
Berangkat dari Petamburan, Jakarta, Jumat pagi dan dijadwalkan tiba di Medan, Minggu (25-12) malam. Sebuah perjalanan panjang yang melelahkan namun juga menjanjikan kegembiraan ketika sampai di tujuan.
Sihotang bersama keponakan bergantian mengemudikan mobil selama perjalanan 3 hari menggunakan mobil pribadi jenis low MPV (multipurpose vehicle).
Perjalanan dilakukan siang, sore, malam, bahkan dini hari sehingga cukup melelahkan.
Lelah, mengantuk, dan pegal di atas mobil seolah tidak dirasakan karena keinginan merayakan Natal di kampung halaman bersama keluarga besar.
"Serasa hidup tanpa arti jika kami tidak (merayakan) Natal bersama keluarga besar," ucapnya.
Begitu juga Kristine Samuel (45). Pemudik ini mengaku bersama keluarga akan merayakan Natal di kampung halaman di Bengkulu, tempat orang tuanya bermukim.
Saat tiba di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, ia terjebak kemacetan dan kepadatan kendaraan karena pada H-2 Natal, para pemudik cukup ramai.
Karena itu, ia istirahat sambil minum dan makan di dermaga itu untuk menghilangkan lelah setelah menempuh perjalanan dari Bandung.
Selang beberapa jam, antrean kendaraan di area parkir Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak yang awalnya padat, akhirnya berkurang sehingga bisa diseberangkan ke atas kapal menuju Pelabuhan Bakauheni.
"Kami hampir 2,5 jam beristirahat di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak karena terjadi kepadatan kendaraan," kata Kristine.
Pelayanan
Direktur Utama PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan meski terjadi antrean, pelayanan angkutan Natal tahun ini lebih baik karena tidak sampai mengular ke Jalan Cikuasa dan pintu gerbang tol Jakarta-Merak.
ASDP dari tahun ke tahun terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan sehingga para kendaraan pemudik Lebaran, Natal, dan Tahun Baru berjalan lebih lancar.
Angkutan Natal sejak 1 Desember sampai H-1 Natal, arus kendaraan yang masuk ke Dermaga Pelabuhan Merak termasuk kategori normal meski terjadi kenaikan volume.
Antrean yang terjadi hingga 2 jam lebih itu karena adanya gelombang tinggi disertai angin kencang di Perairan Selat Sunda bagian utara pada hari Rabu (21-12).
"Kami berkomitmen bahwa setiap tahun berinovasi guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa penyeberangan," tutur Ira.
Pihak ASDP kini menerapkan empat skema untuk kelancaran arus kendaraan di Pelabuhan Merak agar penyeberangan berjalan lancar tanpa penumpukan kendaraan.
Skema pertama, pengguna jasa penyeberangan diminta membeli tiket secara online sehari sebelum keberangkatan karena selama ini di kiri dan kanan jalan dermga ada agen penjualan yang menyebabkan kerumunan calon penumpang.
Pada 3 hari menjelang puncak hari H, pelabuhan sudah tidak menjual tiket lagi agar jalan menuju pelabuhan terlihat bersih dan rapi tanpa hambatan operasional.
Skema kedua, Pelabuhan Merak menambah daya tampung kendaraan kecil di dermaga sebanyak 314 unit. Penambahan daya tampung ini kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Skema ketiga, menerapkan penapisan (filterisasi) di Jalan Tol Jakarta-Merak dengan mengecek kendaraan yang menuju Pelabuhan Merak.
Pengecekan kendaraan itu melibatkan ASDP dan Polri sehingga pengguna jasa penyeberangan yang belum memiliki tiket bisa dilayani di rest area tol kilometer ( KM) 13, 43, dan 48.
Skema keempat, yakni menerapkan konvergensi lebih proaktif untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan dengan menyiapkan dermaga dan lima kapal yang siap dioperasikan Ciwandan - Leuwipanjang.
Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP M. Yusuf Hadi mengatakan pihaknya hingga kini terus melakukan pembenahan di Pelabuhan Merak agar arus kendaraan yang menyeberang untuk merayakan Lebaran, Natal, dan tahun baru berjalan lancar tanpa penumpukan ada penumpang maupun kendaraan.
Selain itu, ASDP menerapkan tiket hangus bagi pengguna jasa yang tidak tepat jadwal keberangkatan seperti yang dilakukan PT KAI, guna menjaga kelancaran.
31 kapal
Kepala Humas ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Putu mengatakan saat ini pada angkutan Natal rata-rata mengoperasikan 31 kapal roll on-roll off (ro-ro) dengan kondisi laik jalan.
Penyeberangan Merak – Bakauheni sejauh ini berjalan lancar dan normal. Meski terjadi kepadatan kendaraan, hal itu tidak menimbulkan antrean panjang.
ASDP Merak mengoperasikan kapal ro-ro sebanyak 31 unit dengan trip 108 pergi-pulang Merak - Bakauheni.
Sebagian besar pemudik Natal dan Tahun Baru 2023 itu berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, dan Bandung, dengan tujuan Bandar Lampung, Palembang, dan Jambi.
"Kami mengutamakan pelayanan agar pengguna jasa penyeberangan lancar dan selamat sampai tujuan," katanya.
Pemudik Natal bertujuan Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak sejak 1 Desember sampai H-2 Natal mencapai 710.262 orang, terdiri atas penumpang pejalan kaki 35.558 orang dan penumpang dalam kendaraan 674.674 orang menuju Pelabuhan Bakauheni.
Jumlah kendaraan roda dua, roda empat, bus, dan truk tercatat sebanyak 170.779 unit terdiri atas sepeda motor 17.053 unit, mobil pribadi 74.981 unit, bus 6.813 unit, dan truk 71.932 unit. Mereka dilayani di tujuh dermaga untuk diseberangkan dengan kapal menuju Pelabuhan Bakauheni.
Meski harus menempuh perjalanan panjang dan melelahkan, ribuan pemudik di dermaga itu menunjukkan ekspresi gembira karena sebentar lagi bertemu kerabat di kampung halaman. [tum]
Artikel ini telah tayang dan disadur dari portal berita antara.com, Sabtu (24/12/2022)