Dwikorita menambahkan pada Mei wilayah dengan kategori oranye hingga coklat alias curah hujan menengah hingga rendah itu semakin meluas.
"Jatim merata pada bulan Mei. Ini curah hujan rendah kurang 100 mm per bulan," ucapnya.
Baca Juga:
BMKG Dorong Langkah Kolaboratif Atasi Perubahan Iklim di WWF 2024
Dia juga menyebut beberapa wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara menghadapi fase transisi pada Maret-Me.
"Yang harus diwaspadai biasanya fenomena cuaca ekstrem yang sering muncul, angin kencang angin puting beliung dan bisa jadi hujan lebat meskipun singkat," tuturnya.
Juni
Baca Juga:
BMKG: Gelombang Rendah di Merak-Bakauheni Selama Lebaran 2024
Pada Juni, BMKG mengatakan penurunan curah hujan terjadi di Maluku bagian utara serta Papua bagian tengah dan selatan. Pada saat yang sama, katanya, penurunan curah hujan di Jawa dan Sumatera semakin meluas.
"Juni-Juli semakin merona oranye-coklat, artinya curah hujan semakin rendah dan semakin luas," jelas Dwikorita.
"Bahkan di Jawa Timur coklat gelap, artinya curah hujan kurang mendekati 20 mm per bulan. Ini makin meluas seluruh Indonesia," tandasnya. [ast]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.