Dia mengaku bersyukur insiden itu terjadi di penghujung acara, sehingga tak banyak pengunjung berada di lokasi.
"Saya kaget, langsung ninggalin acara. Saya lihat banyak kepulan asap. Untunya itu di momen penutupan acara, kalau ditengah-tengah tentu akan mengecewakan," ujarnya.
Baca Juga:
Pemprov DKI Jakarta Sediakan 1.161 Kursi Tambahan untuk Program Mudik Gratis Gelombang Kedua
Menurutnya, penyebab api cepat menjalar karena banyaknya properti atau hiasan mobil yang bermaterial cepat terbakar.
"Mobilnya aja ada komponen yang mudah terbakar, contohnya kayak triplek, styrofoam, itu kan mudah kesulut api," ucapnya.
Pengunjung asal Bekasi, Sandy (22), juga melihat atraksi kembang api atau flare sebelum kebakaran itu terjadi.
Baca Juga:
Aksi Premanisme dalam Pengumpulan THR Bakal Ditindak Pemrov DKI Jakarta
Ketika mobil bergerak menjauhi area panggung, kata dia, api semakin membesar.
"Tadi saya lihat api tiba-tiba menyala pada bagian material hiasan mobil parade terakhir. Tak lama kemudian petugas pemadam pakai motor membawa apar berusaha memadamkan api. Api berhasil dipadamkan," jelasnya.
"Sebelum terbakar memang ada atraksi kembang api atau flare," tambahnya.