WahanaNews.co | Menteri Keuangan (Menkeu), Sri
Mulyani Indrawati, mengatakan, pemerintah akan semakin selektif terkait
pemanfaatan anggaran pembangunan infrastruktur dalam Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022.
Menurut
dia, pemerintah akan fokus meneruskan belanja infrastruktur dalam rangka
peningkatan produktivitas dan konektivitas.
Baca Juga:
Pastikan Jalan Nasional dan Jembatan di Sulsel Siap Dilalui Selama Nataru, Kementerian PU: 96,45% Dalam Kondisi Mantap
"Kita
akan semakin selektif dan tentu diharapkan akan betul-betul makin mencapai
prioritas dan efisiensi yang makin baik," kata Sri Mulyani, dalam konferensi
pers soal Nota Keuangan dan RUU APBN 2022 secara daring, Senin (16/8/2021).
Dalam
RAPBN 2022, pemerintah menganggarkan Rp 2.708,7 triliun, dengan rincian belanja
pemerintah pusat sebesar Rp 1.938,3 triliun serta transfer ke daerah dan dana
desa Rp 770,4 triliun.
Kemudian,
secara spesifik, pemerintah menganggarkan Rp 384,8 triliun untuk pembangunan
infrastruktur pada 2022.
Baca Juga:
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi
Sri
Mulyani menjelaskan, anggaran pembangunan itu akan digunakan untuk
infrastruktur pelayanan dasar, energi dan pangan, konektivitas dan mobilitas,
serta infrastruktur dan akses teknologi dan informasi (TIK).
Pembangunan
infrastruktur dasar meliputi pembangunan rumah khusus sebanyak 2.250 unit,
rumah susun 3.501 unit, sistem penyediaan air minnum 222.425 SR, dan sistem
pengolahan air limbah 7.904 KK.
"Dan
juga infrastruktur energi serta pangan seperti pembangunan jaringan gas dan
pembangunan jaringan irigasi," tutur dia.
Terkait
infrastruktur konektivitas dan mobilitas, pemerintah akan mendorong pembangunan
205 kilometer jalan baru, 8.244 meter jembatan baru, dukungan pembangunan Jalan
Tol Trans Sumatera (JTTS), 6.624 km jalur kereta api, serta pembangunan enam bandara
baru.
Selanjutnya,
Sri menyampaikan, untuk infrastruktur TIK dalam rangka peningkatan kapasitas
sumber daya manusia (SDM) dan literasi digital akan dibangun 2.344 BTS di
daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) dan penyediaan kapasitas internet
25 GBPS melalui satelit.
"Anggaran
TIK ini mencapai Rp 27,4 (triliun) terdiri dari belanja pusat Rp 24 triliun dan
TKDD (Transfer ke Daerah dan Dana Desa) Rp 3 triliun," ucap Sri Mulyani. [dhn]