WahanaNews.co | Melalui Direktur Utama Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Dwiyana Slamet Riyadi menyatakan akan melakukan trial run (uji coba) Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada November 2022. Uji coba sudah diusulkan untuk menjadi bagian dari kegiatan kunjungan G20.
"Saat ini progres KCJB terus berjalan dan sudah mencapai 79,9 persen. Kami akan terus melakukan upaya maksimal untuk mewujudkan trial run pada November, akhir 2022," jelasnya lewat rilis tertulis, Senin (24/1).
Baca Juga:
Hingga Awal Oktober 2023, Pemerintah Selesaikan 170 PSN Senilai Rp1.299,41 Triliun
Ia menyebut rencana ini juga didukung oleh fakta di lapangan bahwa perkembangan pembangunan semua lini konstruksinya sudah mendekati 100 persen.
Secara garis besar, progres proyek KCJB untuk konstruksi jembatan sudah mencapai 89,3 persen, Subgrade 78,41 persen, dan Tunnel 98,07 persen atau 10 dari 13 tunnel telah berhasil tembus.
Sedangkan produksi Electric Multiple Unit (EMU) KCJB yang dilakukan di CRRC Sifang, China, sudah mencapai 85 persen. Artinya, 7 dari 11 unit EMU atau kereta yang akan digunakan untuk KCJB sudah selesai diproduksi.
Baca Juga:
Kebutuhan Listrik Kereta Cepat Jakarta-Bandung, PLN Pastikan Aman
Selain EMU, Comprehensive Inspection Trail (CIT) untuk kebutuhan maintenance dan uji coba KCJB juga sudah selesai dibuat. Menurut dia, EMU atau kereta dan CIT untuk kereta cepat direncanakan akan tiba di Indonesia pada pertengahan 2022.
Dari sisi stasiun, pembangunan empat stasiun yang terdiri dari Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar pun sudah berjalan.
Per Desember 2021, Stasiun Halim mengalami progres yang paling tinggi hingga 66,05 persen, disusul Tegalluar dengan 62,75 persen, dan Karawang 40,21 persen.
Dwi menuturkan khusus untuk stasiun Padalarang, saat ini KCIC sedang menyiapkan kebutuhan untuk melakukan pembangunan stasiun tersebut, lengkap dengan rencana integrasinya.
KCIC juga sudah memiliki depo yang berlokasi di Tegalluar dengan progres pembangunan yang sudah mencapai 50,24 persen.
Ia menyebut meski belum rampung sepenuhnya, depo ini sudah bisa dioperasikan untuk kebutuhan proyek seperti pengelasan batang rel KCJB di fasilitas Welding Factory yang tersedia di sana.
"Dengan progres yang mencapai 79,9 persen, tentu sudah banyak yang sudah kami capai. Konstruksi bridge, Subgrade dan tunnel sudah hampir mendekati final," paparnya. [bay]