Doni pun memberikan apresiasi kepada petugas di lapangan
karena ikut menghadapi kesulitan dalam pekerjaannya. Terkait testing, ia mengakui
dibutuhkan kerelaan dari masyarakat untuk melakukan swab. Terutama bagi mereka
yang terlibat kerumunan dalam aksi demonstrasi Omnibus Law dan libur panjang
akhir Oktober lalu.
"Tes swab di Puskesmas, tidak dipungut biaya,"
tegas Doni.
Baca Juga:
Pertama di Indonesia, PLN Operasikan Stasiun Pengisian Hidrogen untuk Kendaraan
Untuk mendukung upaya ini, Doni juga meminta bantuan dari
tokoh-tokoh masyarakat hingga ke tingkatan terkecil di RT dan RW untuk membantu
sosialisasi dengan pendekatan humanis.
"Sampaikan bahwa kami akan melakukan tes massal,
dimulai dari keluarga inti yang positif. Ini bagian dari upaya memutus mata
rantai penularan COVID-19. Upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan semua
pihak. Karenanya perlu kerja sama yang baik dan harmonis. Semua harus dilakukan
dengan pendekatan humanis," ungkap Doni.
Sementara itu, bagi Satgas COVID-19 di daerah, ia meminta
semua pihak untuk melanjutkan kerja kerasnya. Baik untuk menemukan kasus
positif corona baru maupun mengkarantina orang-orang terkonfirmasi positif,
sehingga bisa mendapatkan pengobatan lebih dini.
Baca Juga:
Sukses Produksi Green Hydrogen, Kini PLN Siapkan Stasiun Pengisian Untuk Rantai Pasok Di Sejumlah Daerah
Selain pendekatan humanis, ia juga mengingatkan petugas
untuk bekerja dengan pendekatan persuasif dan atas nama nilai-nilai
kemanusiaan.
"Mulailah dengan tracing dari Lurah Petamburan.
Selanjutnya tes massal dari keluarga inti semua yang positif," ucap
Doni.
Doni sebelumnya melaporkan hasil tracing klaster-klaster
acara yang dihadiri Rizieq Syihab, yakni di di Puncak, Bogor, dan Petamburan,
Jakarta.