Tidak hanya dari Komunitas Juang, ratusan pemulung turut dilibatkan dalam acara kali ini. Menurut Hasto, waste management system sangat serius diterapkan oleh PDIP.
Seluruh sampah akan diolah dan dipilah, mana yang bisa didaur ulang atau tidak, sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir atau TPA.
Baca Juga:
PLN Sukses Kawal Pasokan Listrik Kunjungan Paus Fransiskus dan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024
"Kami juga melibatkan 300 pemulung. Dan sampah-sampah tersebut, selain dapat didaur ulang, yang akan dipilih akan menjadi penghasilan tambahan buat mereka (para pemulung)," sambung politisi asal Yogyakarta tersebut.
"Plastik dan sampah residu akan dipisahkan. Plastik akan ditingkatkan nilai ekonomisnya membentuk sirkular ekonomi. Dana yang terkumpul akan dibagikan untuk para pemulung yang disebut sebagai pasukan Pro Lestari," sambung Hasto.
Kegiatan ini, sambung Hasto, sedianya berawal dari inisiatif RedMe, yakni unit organisasi kreatif yang dimiliki PDIP.
Baca Juga:
Kemenkomarves Apresiasi Charging Station PLN di ISF 2024
RedMe yang banyak diisi milenial, mengusulkan kegiatan yang dinamai Prolestari dengan tajuk Aksi Bersih GBK, saat rapat-rapat awal peringatan Puncak Peringatan BBK 2023.
Ide itu kemudian ditindaklanjuti dengan kerja sama dengan sebuah start up digital waste management system. Inisiatif PDIP tersebut ternyata disambut dengan baik.
"Akhirnya semua bersedia terlibat. Akhirnya waste management system ini menjadi gerakan dengan tagline Aksi Bersih GBK (ABG)," imbuhnya.