Titik awal tumpahan berasal dari area runtuhan bijih (Draw Point) 20-West, di mana lumpur meluncur sejauh sekitar 400 meter dari Panel 23-East ke arah Panel 28-West sebelum akhirnya terpecah.
Kejadian ini berdampak pada terhentinya seluruh infrastruktur di level pengambilan bijih, kecuali di Panel 13-West serta Panel 28-34 East & West.
Baca Juga:
Smelter Emas Senilai Rp 10 Triliun Resmi Beroperasi, Prabowo: Tak Mau Lagi Jual Murah!
Beberapa area lain yang ikut terdampak adalah level pengangkutan bijih (haulage) dan terowongan pengumpulan bijih (Chute Gallery).
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung sebelumnya juga menegaskan bahwa proses evakuasi masih terus dilakukan.
Ia menjelaskan tim di lapangan telah berusaha membuat terowongan baru menuju titik di mana para pekerja diyakini terjebak.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi, PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
"Jadi dua terowongan baru itu sudah sampai di titik lokasi awal dan ini tempat pegawai yang terjebak tadi tetapi yang bersangkutan tidak ada di lokasi," kata Yuliot di Gedung Kementerian ESDM, Senin (15/9/2025).
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.