“Kita tidak bisa lagi pakai cara-cara lama. Untuk menarik minat anak muda bertani, kita perlu ciptakan pertanian modern, dengan pemanfaatan tekonologi canggih, yang sesuai dengan zaman,” kata Akmal.
Akmal pun mengapresiasi adanya Program Petani Milenial Kaltim sebagai langkah kolaboratif untuk mendorong peningkatan produktivitas di sektor pertanian di Kaltim.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
“Insyaallah kolaborasi ini akan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi generasi muda di Kaltim, IKN dan terus bergerak hingga dampaknya dirasakan di seluruh Indonesia,” kata Akmal.
Senada, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Kementan, Idha Widi Arsanti juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda di sektor pertanian.
“Saat ini, petani-petani kita sudah semakin tua, sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah mengapa, sangat penting mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Idha.
Baca Juga:
KDRT di Paser Kaltim, Suami Mutilasi Istri dan Tunjukin ke Tetangga
Idha mengungkapkan, melalui Program Petani Milenial pihaknya bekerja sama dengan Stafsus Presiden Billy Mambrasar menargetkan 100 ribu generasi muda untuk dilatih di sektor agrikultur.
“Kita sama-sama bersyukur bahwa program ini tercatat melalui pendidikan vokasi, pelatihan vokasi, Hibah YESS, PWMP, dan Duta Petani Milenial. Program ini tercatat telah memberikan manfaat bagi lebih dari 500 ribu orang, baik melalui anggaran negara maupun hibah internasional. Bukan hanya itu saja, alhamdulillah, sebagian dari mereka juga telah menerima akses KUR dengan total 6 triliun rupiah”, kata Idha. Demikian dilansir dari laman setkabgoid, Selasa (26/3).
[Redaktur: Alpredo Gultom]