WahanaNews.co | KH As"ad Said Ali, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU) 2010-2015, angkat bicara soal Permadi Arya alias Abu Janda.
Pasalnya, Abu Janda disebut kerap
mengenakan atribut NU, kendati seringkali membuat gaduh di media sosial.
Baca Juga:
Soal Islamofobia, Mahfud MD: Yang Bilang Itu Abu Janda Bukan Pemerintah
"Sebagai warga Nahdliyin, saya
menyarankan sudah saatnya PBNU secara resmi bersikap tegas terhadap Abu Janda.
Dia memanfaatkan nama besar NU untuk kepentingan pribadi. Jangan dibiarkan, karena akan merusak keutuhan NU," kata Kiai As"ad, Sabtu
(30/1/2021).
Ketua Dewan Penasihat PP GP Ansor ini
pun sempat mempertanyakan ihwal Abu Janda kepada pimpinan Ansor.
KH As"ad Said Ali menanyakan hal itu
lantaran menurutnya Abu Janda selalu bicara ngawur tentang NU di televisi.
Baca Juga:
Abu Janda Sebar Hoax Anies soal ACT, Bamus Betawi: Provokasi!
"Kesimpulan saya, dia penyusup ke dalam Ansor atau NU, sehingga perlu ditelusuri
kenapa bisa ikut pendidikan kader Ansor atau Banser," tegas Kiai As"ad.
Setelah dicek, jelas dia, ternyata
tidak ada satu pun rekomendasi dari cabang atau wilayah Banser, sesuai dengan
persyaratan untuk diterima sebagai peserta kaderisasi Ansor.
Menurut Kiai As"ad, Abu Janda diterima
atas rekomendasi seorang tokoh NU.
"Saya kira dengan pertimbangan
prasangka baik dan tidak mengecek latar belakang siapa sebenarnya Abu Janda,"
lanjutnya.
Kiai As"ad juga menyatakan bahwa
pimpinan Banser telah menegur Abu Janda agar tidak bicara lagi tentang NU atas
nama Ansor.
Selain itu, dia meminta agar media-media
mainstream diinfokan terkait hal
tersebut.
"Persoalannya, dia [Abu Janda] sudah
terlanjur pernah memakai seragam Banser di media dan publik menyangka dia
bagian dari NU. Padahal fikrah dan akhlaknya bukan pengikut Aswaja [Ahlussunnah wal Jamaah]," tegas Kiai
As"ad.
Kerusakan provokasi yang ditimbulkan
akibat ulah Abu Janda di lingkungan NU selama ini cukup besar.
Beberapa pondok pesantren merasa
terusik. Bahkan ada yang menjauhi struktur NU. Sebab, hal-hal yang selalu disampaikan Abu Anda bertolak belakang dengan
fikrah An-Nahdliyah.
"Saya mensinyalir ada Abu Janda-Abu
Janda lain yang berpura pura membela NU melalui media sosial tetapi
sesungguhnya musang berbulu domba," terang Kiai As"ad.
Sebelumnya, Ketua Bidang Politik dan
Pemerintahan PP GP Ansor, Luqman Hakim, telah
menegaskan bahwa Abu Janda bukan pengurus Ansor.
Meskipun demikian, status Abu Janda
adalah anggota Banser, karena telah mengikuti Diklatsar di
Magelang, Jawa Tengah, beberapa tahun lalu.
"Sebelum menjadi anggota Banser, Abu
Janda sudah aktif di media sosial. Namun, aktivitasnya di media sosial bersifat
personal, bukan mewakili sikap resmi organisasi," tegas Luqman.
Seperti diketahui, dalam sepekan
terakhir ini, Abu
Janda ramai diperbincangkan lantaran mencuit
ungkapan Islam adalah agama arogan
dan pernyataan bernada rasisme yang ditujukan kepada Natalius Pigai. [dhn]