WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyampaikan sejumlah evaluasi terkait pelaksanaan mudik Lebaran 2022.
Salah satunya, terkait manajemen rekayasa lalu lintas.
Baca Juga:
Enam Arahan Jokowi soal Covid-19 dan Gejolak Ekonomi
Jokowi mengatakan, manajemen rekayasa lalu lintas harus diperbaiki agar penyelenggaraan mudik selanjutnya berjalan lebih baik.
Mulai dari ganjil genap, one way, dan contraflow di jalan tol maupun non-tol.
"Sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan dan juga tersedianya rest area yang representatif dan mencukupi jumlahnya," ucap Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Baca Juga:
Menhub: 60 Persen Pemudik Belum Kembali
Selain itu, Kepala Negara meminta jajarannya menambah kapasitas penampungan kendaraan menuju pelabuhan penyeberangan.
Lalu, memangkas waktu antre kendaraan untuk naik ke angkutan penyeberangan, menambah jumlah kapal penyeberangan, hingga perluasan dermaga yang padat.
Presiden menilai jalur Pantai Selatan (Pansela) bisa menjadi alternatif yang bagus bagi para pemudik.
Sarana dan prasarana pendukung pada jalur tersebut harus mulai dipersiapkan dengan baik agar dapat digunakan pada mudik Lebaran mendatang.
"Dilihat lebih detail lagi mengenai SPBU, penerangan, rest area. Saya kira memang harus disiapkan untuk mudik tahun depan," ungkap mantan Wali Kota Solo itu.
Secara umum, Jokowi mengapresiasi pelaksanaan mudik Lebaran 2022.
Ia menilai tradisi tahunan tersebut berjalan tertib, serta sesuai anjuran dan aturan yang ditetapkan pemerintah.
"Alhamdulillah mudik kemarin berlangsung aman dan sehat tanpa ada peristiwa yang berakibat fatal serta tidak ada penambahan kasus covid-19 yang berarti," ujar Jokowi.
Berdasarkan data yang diterima Presiden, jumlah penumpang umum pada H-7 serta H+7 lebaran tahun ini mengalami penurunan ketimbang 2019.
Itu terjadi karena adanya peralihan ke moda kendaraan pribadi.
Selain itu, kejadian kecelakaan pada mudik Lebaran 2022 juga menurun 45 persen ketimbang 2019.
Angka kecelakaan mudik lebaran 2022 1.763 kasus, sedangkan 2019 mencapai 3.199.
"Dari survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia, mayoritas masyarakat menyatakan kepuasannya terhadap penyelenggaraan mudik lebaran tahun ini. Saya kira ini diapresiasi oleh masyarakat," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu. [gun]