WAHANANEWS.CO - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkap bahwa proyek penulisan ulang sejarah Indonesia yang dimulai sejak Januari 2025 menghabiskan anggaran sebesar Rp9 miliar.
“Kalau tidak salah, catatannya Rp9 miliar,” ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senin (26/5/2025).
Baca Juga:
Fadli Zon Soroti Potensi Ekonomi Budaya di WAVES Summit 2025
Fadli menjelaskan bahwa proyek ini akan menghasilkan buku sejarah dalam 10 jilid, yang nantinya digunakan sebagai bahan ajar di berbagai jenjang pendidikan.
Ia juga menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengupayakan agar mata pelajaran sejarah kembali diwajibkan di sekolah-sekolah.
“Kita ingin pelajar memahami sejarah bangsanya. Di Amerika Serikat, semua jenjang pendidikan memiliki pelajaran sejarah nasional,” katanya.
Baca Juga:
Menteri Kebudayaan: Kekayaan Kebudayaan adalah Harta Karun Nasional
Ia menyoroti pentingnya pemahaman sejarah di kalangan generasi muda agar tidak terjadi kekeliruan dalam mengenali tokoh-tokoh penting bangsa.
“Jangan sampai anak-anak mengira Soekarno-Hatta itu satu orang karena nama bandara. Apalagi sekarang disingkat jadi ‘Soetta’, dikira itu nama tokoh baru,” kelakar Fadli.
Proyek penulisan ulang sejarah ini ditangani oleh tim sejarawan dan ditargetkan rampung pada Agustus 2025, dengan uji publik dijadwalkan pada Juni 2025.
Sepuluh jilid buku yang sedang disusun meliputi:
Sejarah Awal Nusantara
Nusantara dalam Jaringan Global: India dan Cina
Nusantara dalam Jaringan Global: Timur Tengah
Interaksi dengan Barat: Kompetisi dan Aliansi
Respons Terhadap Penjajahan
Pergerakan Kebangsaan
Perang Kemerdekaan Indonesia
Masa Bergejolak dan Ancaman Integrasi
Orde Baru (1967–1998)
Era Reformasi (1999–2024)
[Redaksi: Rinrin Khaltarina]