Satu hal yang sudah dipastikan oleh Komnas HAM, efek gas air mata berperan vital dalam tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.
Peristiwa itu mengakibatkan setidaknya 131 orang meninggal dunia dan ratusan orang lainnya luka-luka.
Baca Juga:
Ingat Suporter Mengerang di Kanjuruhan, Panpel Arema FC Menangis
"Penyebab banyaknya kematian itu penting. Kalau melihat dinamikanya, memang gas air matalah yang menjadi pemicu utama korban berjatuhan," kata Anam.
Polri Akui Ada Gas Air Mata Kedaluwarsa di Tragedi Kanjuruhan
Perihal temuan info gas air mata Kedaluwarsa di tragedi Kanjuruhan, Polri membenarkan hal tersebut.
Baca Juga:
Sidang Kanjuruhan, Ahli: Gas Air Mata Tak Bisa Dideteksi di Jenazah
Gas air mata itu disebut telah kedaluwarsa pada tahun 2021.
"Ada beberapa yang ditemukan (kedaluwarsa), ya. Yang tahun 2021 ada beberapa," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Senin (10/10/2022).
Dedi mengatakan pihaknya belum mengetahui berapa jumlah gas air mata yang kedaluwarsa. Namun, dia menyebut gas air mata yang kedaluwarsa justru efeknya berkurang dari seharusnya.