WahanaNews.co | Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak delapan kali dengan ketinggian semburan abu vulkanik bervariasi, mulai dari 200 meter hingga 500 meter dari atas puncak, Senin (23/1).
Berdasarkan data yang diunggah dalam aplikasi MagmaIndonesia, milik PVMBG, erupsi pertama kali terjadi pukul 00.43 WIB. Namun ketinggian abu vulkanik tidak terlihat karena tertutup kabut. Sedangkan sinar api teramati dengan ketinggian sekitar 50 meter.
Baca Juga:
Berstatus Siaga, Gunung Anak Krakatau Erupsi 3 Kali
Kemudian erupsi kedua tercatat pukul 04.42 WIB. Ketinggian sinar apinya antara 50 meter hingga 100 meter. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimumnya 55mm selama 30 detik.
Selanjutnya pada erupsi ketiga pukul 06.07 WIB, ketinggian abu vulkanik terpantau 300 meter, mengarah ke timur. Dalam seismogram tercatat amplitudo maksimumnya 50mm selama 28 detik.
Erupsi keempat terjadi pada pukul 07.01 WIB dengan ketinggian semburan mencapai 300 meter. Abu vulkanik berwarna kelabu tebal dan mengarah ke timur laut.
Baca Juga:
Berstatus Siaga, Gunung Anak Krakatau Meletus 7 Kali
Hampir satu jam berselang, erupsi kelima tercatat pukul 07.58 WIB, ketinggian semburan abu vulkanik sekitar 200 meter. Amplitudo maksimumnya 56mm dan berdurasi 21 detik.
Kemudian erupsi keenam terjadi pukul 07.59 WIB dengan ketinggian 500 meter dari atas puncak. Abu vulkanik berwarna kelabu hingga hitam mengarah ke tenggara.
Erupsi ketujuh terjadi pada 08.08 WIB. Semburan abu vulkanik setinggi 300 meter dengan amplitudo maksimum 53mm selama 2 menit 1 detik. Abu yang berwarna kelabu hingga hitam itu kembali mengarah ke tenggara.