WahanaNews.co | Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar meminta mahasiswa dan generasi milenial untuk membersamai desa untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan desa secara berkelanjutan.
Hal tersebut Ia ungkapkan saat memberi pembekalan KKN Tematik kepada mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) secara virtual, Selasa (7/9/2021).
Baca Juga:
Pj Bupati Dairi Terima Penghargaan Pengembangan TTG dari Kemendes PDTT RI
Pria yang akrab disapa Gus Halim ini mengatakan, melalui forum ini Ia mendapatkan kesempatan untuk mengkomunikasikan kebijakan, program dan tentu segala hal yang sudah, sedang dan akan ia lakukan di Kemendes PDTT.
“Melalui forum ini pula, saya berkesempatan untuk mengajak kampus khususnya UNG, yang selama ini telah banyak membantu desa untuk terus bersama-sama membangun Indonesia dari Desa serta mendukung kebangkitan ekonomi desa,” ujar Doktor Honoris Causa dari UNY.
“Semoga kehadiran kita menjadi energi bagi mahasiswa, generasi milenial untuk membersamai desa untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan desa secara berkelanjutan,” tambahnya.
Baca Juga:
Program Beasiswa Kuliah Anak Transmigran dari Kemendes PDTT
Lebih lanjut Halim Iskandar mengatakan, bagi negara berkembang seperti Indonesia, intervensi perguruan tinggi wajib untuk terus digulirkan menjadi inovasi untuk mengejar kemajuan bangsa, Indonesia membutuhkan manfaat inovasi perguruan tinggi yang cepat tersebar ke seluruh penjuru wilayah.
“Pada titik inilah kuliah kerja nyata menemukan ruang bagi mahasiswa KKN untuk menjadi inovator yang menyalurkan segenap keunggulan dari perguruan tinggi ke tengah-tengah warga masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan KKN bukan sekadar kegiatan mekanistis belaka, tapi justru dalam lapangan, mahasiswa KKN akan menemui beragam kondisi lokal di desa-desa tempat KKN yang mengharuskan adaptasi, baik dari sisi masyarakat maupun dari sisi hasil-hasil perguruan tinggi.
Ia melanjutkan, hasil dari lapangan harus menunjukkan upaya-upaya kreatif mahasiswa, dan temuan-temuan perguruan tinggi dapat memakmurkan warga desa dan menyejahterakan warga desa.
“Improvisasi mahasiswa dalam melihat situasi yang ada di lapangan ini juga harus dikembangkan kemampuannya, diasah terus supaya betul-betul apa yang menjadi harapan kita di kampus kemudian kondisi lapangan juga bisa terjadi,” ungkapnya.
Selain itu, Ia juga meminta kepada mahasiswa yang melakukan KKN untuk membangun sisi kemanusiaan. Menurutnya hal itu penting untuk terus dilakukan.
“Nah ini yang juga tidak kalah pentingnya, sisi kemanusiaan kita harus terus kita asah, jangan sampai kita kehilangan sisi kemanusiaan dan KKN penting untuk membangun sisi kemanusiaan,’ tuturnya. [jef]