Dengan mengusung tema ‘Radio Is Not Just A Vibe, It’s A Business’, kegiatan ini menyoroti bahwa radio tidak sekadar hiburan, tetapi bagian dari ekosistem industri yang terus berkembang, terutama di wilayah yang belum terlayani jaringan internet secara optimal.
Dalam sejarahnya, radio telah memainkan peran penting dalam perjalanan bangsa.
Baca Juga:
Kongres IX STN: Ingatkan bahaya “Serakahnomics” dan dampaknya bagi Petani-Nelayan
Selain sebagai sumber informasi, radio berfungsi sebagai kanal komunikasi darurat ketika terjadi bencana atau krisis, wadah edukasi publik, sarana pelestarian budaya daerah, hingga media promosi seni lokal.
Peran radio yang mampu merekatkan masyarakat melalui musik, bahasa, dan cerita menjadikannya elemen penting dalam ekosistem kreatif nasional.
Meski begitu, industri radio menghadapi tantangan signifikan akibat perubahan pola konsumsi di era digital.
Baca Juga:
HUT ke-80 Korps Brimob, Polda Jambi Gelar Syukuran di Gedung Siginjai Sakti Wira Bakti
Kehadiran media sosial, platform streaming, dan konten on-demand membuat generasi muda lebih banyak mengakses podcast dan tayangan digital.
Pergeseran belanja iklan pun semakin condong ke platform daring.
Hal ini memaksa industri radio untuk melakukan inovasi, membangun format siaran yang lebih dinamis, dan memperkuat transformasi digital.