Masih terdapat material bersuhu tinggi dan berbahaya.
Banjir lahar juga berpotensi kembali terjadi di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru.
Baca Juga:
Gunung Semeru di Lumajang Erupsi Disertai Guguran Lava Pijar
Ahli Vulkanologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurrachman, menyebutkan, terkikisnya material abu vulkanik di tudung gunung membuat beban yang menutup Semeru hilang sehingga mengalami erupsi.
Meskipun warga cenderung tidak merasakan gempa saat terjadi erupsi, getarannya tetap terekam oleh seismograf.
Hal ini disebabkan sedikitnya material di dalam dapur magma.
Baca Juga:
Gunung Semeru Erupsi, Guguran Meluncur hingga Jarak 1.000 Meter
”Pada letusan kali ini, volume magmanya sebetulnya tidak banyak. Tetapi, abu vulkaniknya banyak karena akumulasi dari letusan sebelumnya,” ujar Mirzam.
PVMBG belum menaikkan status Gunung Semeru. Gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu masih berstatus Waspada atau level II sejak Mei 2012.
Andiani menyebutkan, aktivitas Semeru masih didominasi gempa letusan dan guguran.