"Jadi kalau kita
mencanangkan cost efficiency, langkah
terbaik dengan mengerjakan sendiri. Saat market
sedang bagus atau naik, kita akan kembali kerjasama dengan kontraktor, karena kapasitas alat kontraktor jauh lebih
besar daripada bila kami mengerjakan sendiri," jelas dia.
Adapun rencana
perseroan pada tahun 2020 lainnya adalah mempertahankan volume produksi di
angka 1,5 juta ton.
Baca Juga:
Ratu Batu Bara Tan Paulin Diperiksa KPK di Kasus Rita Widyasari
Perseroan juga
berupaya menjaga bottom line dengan
beberapa strategi, di antaranya melakukan
diversifikasi supplier untuk
mendapatkan harga terbaik, baik domestik dan ekspor.
Selain itu, perseroan
juga saat ini sedang menilik peluang pemanfaat EBT (Energi Baru Terbarukan), serta mengkaji untuk
memanfaatkan solar panel di area pertambangan.
"Sampai pasar kembali
stabil kami berusaha untuk menjaga bottom
line dengan strategi saat ini. Mengenai diversifikasi pasar, kami
mendiversifikasikan supply ke salah
satu PLTU di Kalimantan Barat dan kami juga bekerjasama dengan luar negeri
untuk mengembangkan pasar baru,
terutama untuk supply smelter di
Sulawesi, kami berharap
bisa menambah customer lagi," jelas
dia. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.