WahanaNews.co |
Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengaku sedih ketika
mendengar harga gabah sempat anjlok beberapa waktu lalu.
Anjloknya harga gabah itu disebut-sebut karena terdampak dari wacana
impor beras oleh pemerintah.
Baca Juga:
Ombudsman RI: Pemerintah Diminta Kaji Ulang Kebijakan Impor Beras
Padahal, kata Jokowi, kala itu belum ada kepastian terkait impor.
"Saya dengar harga gabah waktu jatuh itu ya sedih juga kita itu.
Katanya karena mau impor (beras), yang mau impor siapa?" kata Jokowi, saat
berdialog dengan para petani di Desa Wanasari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat,
Rabu (21/4/2021).
Namun, Jokowi mengakui bahwa pemerintah sempat berencana mengimpor
beras.
Baca Juga:
Pemerintah Bakal Impor 3 Juta Ton Beras di 2024
Sebab, pemerintah khawatir pandemi Covid-19 akan menyebabkan hasil panen
dalam negeri tidak baik dan tak banyak.
Pemerintah juga khawatir pandemi menyebabkan stok beras di Badan Urusan
Logistik (Bulog) tidak mencukupi.
Belum lagi, muncul ancaman gagal panen lantaran pada Desember 2020 dan
Januari 2021 lalu banjir terjadi di banyak tempat. Dikhawatirkan, fenomena ini
berpengaruh pada hasil panen.
Kala itu, pemerintah tak ingin mengambil risiko. Maka ditekenlah rencana
pengadaan beras bersama Thailand dan Vietnam.
"Ya sudah tanda tangan dulu. Baru tanda tangan," kata Jokowi.
Kendati demikian, kata Jokowi, kekhawatiran pemerintah ternyata tak
terbukti. Situasi masih terkendali sehingga stok beras dalam negeri dipastikan
aman.
Pada akhir Maret, Jokowi memutuskan menyetop rencana impor beras, setidaknya
hingga Juni 2021.
"Kemarin saya sampaikan, sudah setop dulu ini panen mau impor.
Enggak, enggak usah, enggak usah impor," katanya.
Jokowi menyadari, impor beras di masa panen akan menyebabkan harga gabah
dalam negeri anjlok.
Ia pun mengaku bersyukur Indonesia memilik stok beras yang cukup tanpa
impor, lantaran saat ini persediaan beras dunia menjadi rebutan banyak negara.
"Untung kita tidak impor. Saya tadi cek ke Pak Mentan (Menteri
Pertanian), ke Pak (Direktur Utama) Bulog, Pak Buwas (Budi Waseso), juga cukup.
Alhamdulillah," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, yang terpenting saat ini harga gabah dalam negeri sudah
kembali membaik dan normal.
"Saya senang sekali, yang paling penting tadi harga gabahnya,"
kata dia. [qnt]