WahanaNews.co | Angka penyebaran Covid-19 di Indonesia hingga saat ini kembali meningkat tajam. Tercatat, hingga Selasa (18/1) saat ini, telah bertambah 1.362 kasus. Dengan demikian total akumulasi Covid-19 di Indonesia sejak 2 Maret 2020 mencapai 4.273.783 kasus.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, pada hari yang sama terdapat tambahan 564 orang sembuh dari infeksi virus corona. Hal itu membuat total kasus kesembuhan menjadi 4.120.036 orang.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Sementara itu, kasus harian meninggal dunia terkait Covid-19 bertambah 9 jiwa. Dengan demikian, total kasus kematian menjadi 144.183 orang.
Tambahan kasus positif hari ini menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2021. Saat itu, kasus positif Covid-19 harian tembus mencapai 1.624 pada 1 Oktober 2021.
Pada saat yang sama, tercatat 9.564 kasus aktif, atau naik 789 kasus dari hari sebelumnya. Kasus aktif Covid-19 yakni pasien yang masih dalam perawatan di rumah sakit atau isolasi.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Selain itu total suspek Covid 5.132 orang. Sementara jumlah pemeriksaan spesimen mencapai 278.927 sampel.
Satgas Covid-19 mencatat total vaksinasi ke-1 mencapai 177.259.377, vaksinasi ke-2 120.621.088, dan vaksinasi ke-3, yang merupakan booster mencapai 1.344.204.
Pada Sabtu (15/1) kasus harian Covid-19 di Indonesia mencapai 1.054 orang. Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak 13 Oktober 2021, yakni 1.233 orang.
Tren jumlah penambahan kasus baru setelahnya pun cenderung menurun dan berada di bawah angka 1.000. Termasuk pada Minggu (16/1) yang berjumlah 855 kasus.
Sejumlah pakar memprediksi Indonesia akan mengalami lonjakan kasus akibat kemunculan varian Omicron setelah masa libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Kementerian Kesehatan RI memprediksi puncak kasus akibat varian Omicron akan terjadi pada pekan pertama dan kedua Februari 2022.
Saat ini, Kemenkes mencatat kasus varian Omicron di Indonesia terus mengalami peningkatan. Per 15 Januari, terdapat 748 kasus Omicron dengan mayoritas kasus datang dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kemudian merinci, dari 748 kasus Omicron tersebut, 569 merupakan kasus dari PPLN, 151 kasus transmisi lokal, dan 24 lainnya masih diteliti sumber penularannya. [rin]