WahanaNews.co | Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas melaporkan terdapat 300 korban luka berat akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat. Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi mengungkapkan korban luka berat itu dalam kondisi tak bisa berjalan sehingga harus ditandu.
"Yang pertama, untuk korban saya pastikan korbannya terdampaknya itu cukup berat ini 300, karena lebih ya, ini cukup berat," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi dalam konferensi pers di kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2022).
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
Henri mengatakan korban luka-luka itu tak bisa berjalan sendiri. Dia menyebut mereka harus ditandu lantaran sudah tidak bisa bangun sendiri.
"Artinya, mereka tidak bisa berjalan sendiri. Kalau luka-luka, luka ringan, luka sedang, saya kira itu tidak bisa dihitung karena itu sangat logic sekali ya, mungkin masyarakat di sekitar atau tetangga bisa membantu tetapi yang masuk ke dalam daftar kita adalah orang yang sifatnya sudah tidak bisa bangun, sudah harus ditandu dan sebagainya," ujarnya.
Lebih lanjut, Henri mengatakan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) juga akan mendirikan rumah sakit darurat bagi korban gempa di Cianjur. Rumah sakit itu akan fokus memberikan pelayanan bedah ortopedik.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Sosialisasi Mitigasi Gempa, Antisipasi Megathrust
"Rumah sakit selama ini masih di Cianjur ya dan RS terdekat, seluruh rumah sakit terdekat kita gerakan dan saya juga mendapatkan informasi, segera kita akan membangun dari LSM yaitu dari BSMI, Bulan Sabit Merah Indonesia akan membangun rumah sakit darurat dan melakukan khusus di bidang bantuan bedah ortopedik dan bekerja sama dengan Basarnas akan segera mencari tempat dan membangunkan, mereka sudah memiliki tim baik dari dokter maupun peralatannya, segera memberikan bantuan darurat, sekali lagi darurat dalam bedah ortopedik," tuturnya.
Marsekal Madya Henri Alfiandi membeberkan detail data jumlah korban akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Henri menyebut jumlah korban yang meninggal ada 162 orang dan ratusan warga terluka.
"Yang tercatat meninggal 162, luka-luka 326 orang, pengungsi 13.784 orang," kata Henri.