WahanaNews.co, Jakarta - Wartawan Tribrata TV, Sempurna Pasaribu (47), meninggal dunia akibat kebakaran yang melanda rumahnya di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Kebakaran terjadi di rumah Sempurna yang terletak di Jalan Nabung Surbakti, Kelurahan Padang Mas, Kabanjahe, Karo, pada Kamis (27/6/2024) sekitar pukul 02.30 WIB.
Dalam insiden tersebut, Sempurna Pasaribu bersama istrinya, Efprida Boru Ginting (48), anaknya, Sudiinveseti Pasaribu (12), dan cucunya, Louin Arlando Situngkir (3), semuanya meninggal dunia.
Baca Juga:
Hari Jadi ke-73: Humas Polri Gelar Donor Darah Bareng Wartawan
Sebelum tragedi ini terjadi, Sempurna aktif melaporkan berita terkait kasus perjudian di Karo melalui media tempatnya bekerja.
Melansir Kompas, berikut adalah beberapa fakta terkait kebakaran yang mengakibatkan kematian wartawan di Karo:
1. Rumah Sempurna jual bensin
Baca Juga:
Berhadiah Total Rp480 Juta, Waktu Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Masih Dua Pekan Lagi
Pelaksana Harian Kapolres Tanah Karo, Ajun Komisaris Besar Oloan Siahaan mengatakan, Sempurna dan keluarganya menyimpan barang-barang yang mudah terbakar, seperti bensin dan gas, serta kebutuhan sehari-hari di rumahnya.
Barang-barang itu merupakan dagangan untuk warung kelontong dan kedai kopi yang menyatu dengan rumah Sempurna.
Hal itu diketahui polisi dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah Sempurna yang hangus.
"Dalam rumah yang berukuran sekitar 3,5x9 meter tersebut, korban menyimpan bensin sebagai barang dagangan. Selain itu, ada gas serta kebutuhan sehari-hari lainnya," kata Oloan, dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/7/2024)
2. Warga dengar teriakan korban
Salah satu saksi mata, Rezeki Maharaja mengatakan, warga sekitar sempat mendengar suara minta tolong dari rumah Sempurna.
Tapi pada saat kejadian api yang membakar rumah korban sudah cepat besar. Tak lama setelah warga mendengar teriakan korban, suara tersebut lambat laun menghilang.
Saksi juga mengatakan, sebelumnya Sempurna terlihat pulang ke rumahnya pada Kamis (27/6/2024) sekitar pukul 01.00 WIB. Tak lama kemudian rumahnya terbakar.
Warga lalu coba memadamkan api sampai dua unit pemadam kebakaran datang. Api dapat dipadamkan tapi hampir 100 persen bangunan terbakar. Keempat korban meninggal.
Keempat korban sempat dilarikan ke RSUD Kabupaten Karo pada pukul 05.20 WIB. Kemudian, jenazah itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi.
Keempat jenazah korban dimakamkan pada Jumat (28/6/2024) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Salid, Kecamatan Tigapanah, Karo.
3. Sempurna menulis kasus judi
Kepala Biro Tribratatv.com wilayah Karo, Sitta Gurning mengatakan peristiwa tersebut dialami Sempurna yang belakangan gencar memberitakan kasus judi di Karo melalui medianya.
Pihaknya berharap kepolisian segera mengungkap kejadian tersebut agar masyarakat mengetahui penyebab kebakaran yang mengakibatkan satu keluarga ini meninggal.
Putri sulung Sempurna, Eva Meliani Boru Pasaribu (22) mengkonfirmasi jika ayahnya sempat menulis berita judi yang diduga dibekingi aparat sebelum kebakaran terjadi.
”Seminggu lalu Bapak memang membuat berita soal kasus judi tembak ikan-ikan di Tanah Karo,” ujarnya, mengutip Kompas.id.
Meski begitu, Eva yang juga kehilangan putranya Louin Situngkir tidak bisa menduga-duga penyebab kebakaran. Keluarga hanya menunggu proses penyelidikan polisi.
4. Diikuti usai tulis berita soal judi
Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara (Sumut) menyebutkan, Sempurna sempat menuliskan keterlibatan aparat berinisial HB dalam pemberitaan yang ditulis terkait judi.
Sempurna memberitakan perjudian yang ada di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Setelah berita tayang, ada aparat menghubungi atasan Sempurna untuk meminta berita diturunkan. Namun, perusahaan menolak permintaan tersebut.
Lalu, ada orang diduga aparat menghubungi lagi meminta berita dibuat secara halus.
Berita tersebut berisi peristiwa demo organisasi keagamaan di Karo yang menuntut kapolres dicopot lantaran marak judi, prostitusi, dan narkoba.
Pimpinan Tribrata TV sempat menghubungi Sempurna usai beritanya rilis. Saat itu Sempurna mengaku masih aman. Namun, korban bercerita kepada teman-temannya jika merasa was-was.
Ketua ormas di Karo juga memberitahu Sempurna dan rekannya mereka diikuti.
5. Sempurna sempat temui anggota TNI
Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Dewan Pers, Erick Tanjung mengungkapkan Sempurna sempat bertemu anggota TNI yang diduga pemilik lapak judi yang dia beritakan sebelum kebakaran.
“Sebelum kejadian, korban dan rekannya bertemu dengan oknum aparat itu beberapa jam sebelum kejadian ya. Jadi dari Rabu (26/6) malam, kejadiannya kan jam 3 dini hari, Kamis (27/6/2024),” katanya, mengutip Kompas TV.
Menurut Erick, Sempurna dan anggota TNI itu bertemu guna membahas pemberitaan yang ditulisnya. Anggota TNI diduga meminta berita itu dihapus.
Berdasarkan investigasi yang dilakukan KKJ Sumatera Utara, Sempurna juga mengaku kepada keluarga dan rekan-rekan sempat dicari setelah beritanya terbit, Senin (22/6/2024).
Tak hanya itu, muncul kabar adanya orang-orang tak dikenal yang berada di sekitar rumah Sempurna beberapa saat sebelum kebakaran.
6. Sumber api dari dalam rumah
Terkait kejadian kebakaran di rumah Sempurna, Polres Tanah Karo melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan 16 saksi termasuk lima warga yang pertama kali melihat kebakaran.
Plh Kapolres Tanah Karo AKBP Olohan Siahaan mengatakan, saksi melihat api sudah membesar dan berada di dalam rumah korban saat terjadi kebakaran.
“Ada dua titik apai yang terdeteksi yang cukup besar, cukup parah di dalam rumah tersebut, TKP tersebut dan dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi bahwa api yang besar pertama kali ditemukan di dalam rumah,” ujarnya, diberitakan Kompas TV, Minggu (30/6/2024).
Polisi sejauh ini memastikan api penyebab kebakaran diduga berasal dari dalam rumah korban sesuai keterangan saksi dan barang bukti.
Namun, polisi masih menunggu hasil otopsi Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk memastikan penyebab kematian korban.
7. TNI akan memproses prajurit jika terbukti terlibat
Brigjen Kristomei Sianturi, Kadispenad, menyatakan bahwa TNI Angkatan Darat siap menerima dan menginvestigasi bukti apapun terkait keterlibatan anggotanya dalam insiden kebakaran rumah Sempurna.
Sianturi mengungkapkan apresiasi terhadap partisipasi masyarakat dalam melaporkan bukti pelanggaran hukum oleh anggota TNI AD, yang dianggap dapat membantu proses penyelidikan.
Sianturi menegaskan komitmen TNI AD untuk menindak tegas anggota yang terbukti terlibat dalam insiden tersebut melalui proses hukum. Namun, ia menekankan pentingnya bukti konkret untuk mendukung setiap tuduhan yang diajukan.
[Redaktur: Elsya TA]