Sejumlah wilayah yang terdampak di antaranya bagian selatan sumatera yaitu Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, kemudian juga di Selat Sunda, Banten, Jawa Barat, dan juga Jawa Tengah, dan barangkali sebagian wilayah Jawa Timur.
Dampak tersebut, kata dia, berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat petir ataupun angin kencang di wilayah Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Baca Juga:
Imbauan Cuaca Ekstrem BMKG, KAOPP Danau Toba Minta Nahkoda Waspada
"Kemudian tinggi gelombang dengan ketinggian 2,5 sampai 4 meter di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan dan barat, perairan selatan Banten, Samudera Hindia selatan Banten, hingga Jawa Barat," kata dia.
Ia mengatakan stasiun BMKG yang tersebar di provinsi-provinsi tersebut juga telah melakukan diseminasi atau penyebarluasan informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem dan koordinasi dengan pihak terkait.
Dwikorita menegaskan BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center terus melakukan pemantauan perkembangan sistem tekanan rendah tersebut dan aktifitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya.
Baca Juga:
Bupati Karo Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi 2025 Melalui Zoom di KCC
Selain itu, kata dia, BMKG mengimbau kepada masyarakat dan semua pihak untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
BMKG juga menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti di lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai dan tempat rentan lainnya.
Ia juga mengimbau masyarakat mewaspadai potensi dampak seperti banjir, banjir bandang, rob, terutama di daerah yang rentan.