WAHANANEWS.CO, Jakarta - Di tengah upaya memperkuat citra profesionalisme TNI, sebuah peristiwa tak terduga kembali menguji sensitivitas publik terhadap etika militer.
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Djon Afriandi menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas polemik yang timbul setelah beredarnya foto sejumlah prajurit Kopassus bersama Ketua Umum DPP GRIB Jaya, Hercules Rosario Marshal.
Baca Juga:
Pengusaha Cilacap Motivasi 26 Siswa Seko Pusdiklatpassus Angkatan 108 Saat Pembaretan
Permintaan maaf itu ditegaskan Djon sebagai bentuk tanggung jawab atas kegaduhan yang muncul, baik di kalangan masyarakat luas maupun di internal Korps Baret Merah.
Menurut Djon, kejadian tersebut berawal dari sebuah acara internal bernuansa kekeluargaan.
Dalam kegiatan itu, hadir pula seorang pejabat yang memiliki kedekatan emosional dengan Hercules, sehingga tanpa direncanakan, Hercules ikut berinteraksi dengan para prajurit.
Baca Juga:
Brigjen TNI Djon Afriandi Resmi Jabat Danjen Kopassus Gantikan Mayjen TNI Deddy Suryadi
Dalam suasana yang akrab itu, sejumlah prajurit Kopassus terlihat berpose bersama Hercules, yang dikenal luas sebagai mantan preman Tanah Abang. Tak butuh waktu lama, foto-foto tersebut beredar secara luas dan memicu kontroversi di ruang publik.
Djon menegaskan bahwa inti permasalahan bukan semata-mata karena sesi foto bersama, melainkan lebih pada sensitivitas waktu, tempat, serta atribut resmi dinas lengkap yang dikenakan oleh para prajurit dalam kesempatan informal tersebut.
Kondisi itu dinilai sebagian pihak tidak sesuai dengan nilai-nilai etika militer.